Bursa saham AS ditutup mixed pada akhir perdagangan Selasa dinihari (13/12), mengabaikan lonjakan harga minyak mentah dan imbal hasil Treasury melonjak menjelang pertemuan Federal Reserve. Dow Jones naik 0,2% di 19,796.43 dengan kenaikan tertinggi saham Johnson & Johnson, SP500 turun 0,11% ke 2256,96 dengan sektor keuangan memimpin 5 sektor yang lebih rendah serta Nasdaq turun 0,59% ke 5,412.54.
Perdagangan bursa saham Asia pagi ini dibuka mixed pengaruh bursa Wall Street dimana investor menunggu kenaikan suku bunga The Fed, Nikkei turun 0,05% ke 19.144,74, ASX 200 naik 0,11% ke 5568,70 serta Kospi naik 0,08% ke 2028,78.
Dari pasar valas, Dollar AS melemah terhadap Yen pada Selasa dinihari, pengaruh lonjakan imbal hasil Tresury, EURUSD naik 0,71% ke level 1.06344, GBPUSD naik 0,87% ke level 1.26768, USDJPY turun 0,23% ke level 115.016.
Dari pasar modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan pada penutupan perdagangan Jumat (9/12) naik 0,7% ke posisi 5308,12, Penguatan IHSG terpicu usaha bargain hunting investor lokal setelah harga minyak mentah meningkat. Sentimen negative datang dari hasil pertemuan FOMC esok hari yang diharapkan pasar valas untuk menaikkan suku bunga Fed membebani perdagangan saham kawasan Asia termasuk Indonesia. Selain itu banyak saham unggulan yang nilainya sudah tinggi dan waspada profit taking. Namun tekanan jual dapat dibatasi oleh penguatan rupiah terhadap dollar AS. Namun laju negative akan tertahan dengan penguatan rupiah terhadap dollar AS. Hari ini, IHSG diperkirakan akan di kisaran support 5240-5270 dan kisaran resistance 5327-5356. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini : AALI, KLBF, PGAS dan WIKA.
Editor : Asido Situmorang