Mengakhiri perdagangan pasar valas tanah air hari Rabu (20/12), pergerakan rupiah yang sejak awal perdagangan anjlok masih bergerak negatif di range bearishnya. Rupiah sulit rebound dikarenakan kuatnya sentimen kenaikan Fed rate yang menguras banyak modal sing dari pasar keuangan tanah air.
Lihat: Dollar AS Sesi Eropa Masih Sepi, Sentimen Libur Natal Membayangi
Bertambahnya pelemahan rupiah hingga akhir perdagangan bursa mengurangi modal asing masuk bursa yang sejak sesi pertama sudah melebihi arus keluarnya sehingga tercetak net buy sebesar Rp151 miliar lebih. Namun support modal investor asing ini tidak dapat membantu IHSG yang anjlok 1%.
Lihat: IHSG 21 Desember Berakhir Turun 1 Persen Tergerus Pelemahan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,16% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13459/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13440/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih lemah di 13473 dari perdagangan sebelumnya di 13393, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13540 dari perdagangan sebelumnya 13460.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah esok pagi diperkirakan akan menguat jika posisi dollar AS tertekan oleh banyak rival utamanya hingga perdagangan sesi Amerika berakhir.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens