Dollar AS Retreat, Emas dan Minyak Melompat

747

Bursa Saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis dinihari (05/01), terdorong kinerja positif sektor konsumen discretionary dan bahan, sementara investor juga mencerna rilis risalah pertemuan Federal Reserve Desember. Indeks Dow Jones naik 0,3 persen, menjadi ditutup pada 19,942.16, dengan kenaikan tertinggi saham Pfizer. Indeks S & P 500 naik 0,57 persen, menjadi berakhir pada 2,270.75, dengan sektor bahan memimpin sembilan sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq naik 0,88 persen, menjadi ditutup pada 5477.

Bursa Asia dibuka mixed pagi ini dengan melemahnya dollar AS dan investor mencerna risalah pertemuan The Fed. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,13 % pada 19.568,35 terpicu penguatanYen. Indeks ASX 200 naik 0,34 % pada 5.755,80 terdorong kenaikan saham energy dan bahan. Indeks Kospi turun 0,17 persen pada 2.042,25.

Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan Kamis dinihari (05/01) melompat 1,9 persen di 53,31 dollar per barel, terdukung optimisme investor untuk produsen OPEC akan menindaklanjuti pemangkasan produksi yang direncanakan dimulai bulan ini. Kuwait akan memangkas 131.000 barel per hari sebagai bagian dari kesepakatan. harga minyak mentah berpotensi bergerak naik setelah laporan API menyatakan persediaan minyak mentah merosot 7,4 juta barel pekan lalu, jauh lebih besar dari penurunan 1,7 juta barel diperkirakan oleh analis.

Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan Kamis dinihari (05/01) berakhir naik 0,27 persen pada 1,161.61 dollar per troy ons, sempat menyentuh dekat empat minggu tertinggi, karena dolar AS retreat dari puncak 14 tahun dan permintaan fisik dari konsumen utama Tiongkok dan India meningkat. Harga emas untuk perdagangan selanjutnya akan mencermati pergerakan dollar AS, yang jika terus melemah akan mengangkat harga emas. Peningkatan permintaan emas fisik  di Tiongkok dan India juga akan memicu kenaikan harga emas.

Dari pasar valas, Dollar AS retreat setelah rilis risalah pertemuan The Fed memberikan ketidakpastian seputar prospek pertumbuhan dan inflasi. EURUSD naik 0,79% pada 1.0487.  GBPUSD naik 0.69 % pada 1.2319.  USDJPY turun 0,43 persen pada 117.23. Dollar AS berpotensi lemah setelah rilis risalah pertemuan The Fed. Malam nanti akan dirilis data ISM Non Manufacturing dan Markit Services PMI yang diindikasikan menurun, jika terealisir berpotensi melemahkan dollar AS.

Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Rabu sore (04/01), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 0,48 persen pada 5301,18. Penguatan IHSG terdorong menguatnya mata uang Rupiah. Sentimen positif datang dari penguatan rupiah dan kenaikan harga minyak mentah dunia, yang berpotensi terjadinya capital inflow. Selain itu masih banyaknya saham-saham unggulan yang sudah rendah dan siap untuk diakumulasi. Secara teknikal  pergerakan   IHSG  untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5185-5228 dan resisten  5327-5346.  Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini:  BMRI, SCMA, AKRA dan EXCL.

Hari ini pasar akan mencermati AIG Services Index Australia, Nikkei PMI Hong Kong, Nikkei Services Jepang, Nikkei PMI Singapura, Caixin Services Tiongkok, PPI Zona Eropa, Adp Employment Change, Markit Services dan ISM Non Manufacturing AS.

Editor : Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here