Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Rabu (11/01), Indeks Shanghai dibuka lemah, saat ini terpantau turun -6,10 poin atau -0,19 persen pada 3155.58. Pelemahan bursa Shanghai terpicu khati-hatian investor mencermati pidato pertama Presiden terpilih AS Donald Trump.
Pada hari Rabu, Trump akan mengadakan konferensi pers pertamanya sejak menang pemilu, yang akan memberikan petunjuk lebih lanjut dan rincian tentang preferensi kebijakan setelah resmi menjadi Presiden pada 20 Januari.
Beberapa pernyataan Trump terkait Tiongkok sempat membuat gerah pihak Beijing, terkait tuduhan Trump yang menyatakan Tiongkok adalah manipulator mata uang dan komentar juga tentang one China Policy.
Tabloid yang dikelola negara China Global Times memperingatkan Presiden terpilih AS Donald Trump bahwa Tiongkok akan “membalas dendam” jika ia mengingkari kebijakan satu China, hanya beberapa jam setelah presiden Taiwan melakukan persinggahan kontroversial di Houston.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu anggota parlemen senior yang AS dari Partai Republik selama persinggahan nya di Houston, Minggu perjalanan ke Amerika Tengah, di mana ia akan mengunjungi Honduras, Nikaragua, Guatemala dan El Salvador. Tsai akan berhenti di San Francisco pada 13 Januari, perjalanan kembali ke Taiwan.
Tiongkok telah meminta Amerika Serikat untuk tidak membiarkan Tsai untuk masuk atau memiliki pertemuan pemerintah resmi di bawah satu kebijakan China.
Namun sentimen positif masih datang dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2016 akan mencapai 6,7 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak positif dengan optimisme pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 3064-2974 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3253-3347.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
