Memulai perdagangan pasar valas tanah air hari Kamis (12/1), rupiah dibuka pada posisi tertinggi dalam 2 bulan sejak perdagangan tanggal 10 November 2016 yang rebound dari tekanan perdagangan sebelumnya. Anjloknya dollar AS memberikan tenaga bagi rebound rupiah dan juga bagi BI yang memperkuat kurs referensinya hari ini.
Namun kekuatan rupiah awal perdagangan belum menambah aliran masuknya modal investor asing melebihi arus keluar dari bursa saham hingga tercetak net sell sebesar Rp50 miliar lebih. Tekanan jual investor asing tersebut tidak berhasil menekan IHSG yang sedang menguat 0,3%.
Lihat: IHSG 12 Januari Dibuka Naik Terdorong Penguatan Wall Street dan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi penguatan 0,26% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13284/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13263/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13288 dari perdagangan sebelumnya di 13327.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan oleh lemahnya pergerakan dollar AS di pasar internasional, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13320 dan resistance di 13240.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens