Perdagangan valas kawasan Asia mendapat tekanan jual terhadap dollar AS sekalipun mata uang global ini sedang alami tekanan kuat dari banyak rival utamanya. Demikian juga dengan rupiah Senin pagi (16/1) yang dibuka sedikit lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya, alami tekanan terhadap dollar AS. Selain itu rupiah dibebani oleh penurunan kurs referensi yang dilakukan BI.
Pelemahan rupiah awal perdagangan masih menghambat aliran masuknya modal investor asing melebihi arus keluarnya di bursa saham hingga tercetak net sell sebesar Rp34 miliar lebih. Namun tekanan jual investor asing tersebut tidak berhasil menekan IHSG yang sedang rebound.
Lihat: IHSG 16 Januari Dibuka Positif Terdukung Aksi Beli Saham
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak negatif dengan posisi pelemahan 0,12% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13355/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13325/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi lebih lemah di 13354 dari perdagangan sebelumnya di 13308.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan oleh lemahnya pergerakan dollar AS di pasar internasional, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13390 dan resistance di 13280.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens