Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Kamis dinihari (26/01) merosot, tertekan melemahnya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah jatuh pada akhir perdagangan Kamis dinihari (26/01), setelah laporan dari Administrasi Informasi Energi AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik dan cadangan bensin meningkat tajam.
Harga minyak mentah berjangka AS berakhir turun 43 sen atau 0,18 persen menjadi $ 52,75.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 25 sen per barel menjadi $ 55,19 pada 14:54 ET (1954 GMT).
Lihat : Harga Minyak Mentah Turun Setelah Laporan Peningkatan Pasokan AS
Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol, sehingga produksi gula meningkat dan semakin menekan harga gula.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,24 sen atau setara dengan -1,17 persen pada posisi 20,34 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 20,80 sen dan 21,30 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 19,80 sen dan 19,30 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang