Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terpicu Pelemahan Dollar AS

670

Harga minyak mentah naik pada perdagangan di sesi Asia hari Kamis (26/01), didorong oleh melemahnya dolar, namun kenaikan tertutupi oleh pasokan dan persediaan berlimpah meskipun ada upaya oleh OPEC dan produsen lain untuk memotong produksi.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 53,19 per barel, naik 44 sen, atau 0,83 persen.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, diperdagangkan pada $ 55,55 per barel, naik 47 sen, atau 0,85 persen.

Para pedagang mengatakan bahwa kenaikan sebagian besar karena melemahnya dolar, yang telah kehilangan 3,9 persen nilai sejak puncaknya di bulan Januari. Sejak minyak diperdagangkan dalam dolar, greenback lebih murah membuat pembelian bahan bakar lebih murah bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lainnya, berpotensi memacu permintaan.

Namun, kenaikan harga minyak dibatasi oleh data dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) yang menunjukkan peningkatan 2,84 juta barel dalam persediaan minyak mentah komersial untuk 488.300.000 barel, yang menambah kenaikan 6,3 persen dalam produksi minyak AS sejak pertengahan lalu tahun menjadi 8,96 juta barel per hari (bph).

Kenaikan persediaan dan produksi AS melawan upaya oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia untuk memangkas pasokan oleh hampir 1,8 juta barel per hari selama paruh pertama 2017 dalam upaya untuk mengakhiri kekenyangan global.

Pelanggan utama di Asia juga terhindar dari pemotongan yang signifikan dengan produsen takut kehilangan pangsa pasar pesaing.

“Perjanjian baru antara OPEC dan non-OPEC anggota untuk pengurangan ekspor minyak tidak akan berdampak pada komitmen kami dan ekspor minyak ke Jepang karena kami memiliki hubungan yang sangat strategis antara kedua negara besar,” kata Aabed Al-Saadoun, wakil menteri untuk urusan perusahaan di Kementerian Arab Saudi Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral pada hari Jumat di Tokyo.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut. Harga minyak berpotensi lemah dalam kisaran Resistance $ 53,70 – $ 54,20, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 52,70 – $ 52,20.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here