Harga Kakao ICE Akhir Pekan Terendah 4 Tahun; Mingguan Merosot 1 Persen

862

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (04/02) ditutup merosot. Pelemahan harga kakao mencapau terendah 4 tahun, terpicu peningkatan produksi dan melemahnya permintaan.

Sebuah cuaca yang membaik di Afrika Barat sehingga meningkatkan produksi, membebani harga. Pantai Gading dan Ghana adalah produsen top dunia dari biji kakao, terhitung lebih dari dua-pertiga dari pasokan global.

Di negara penghasil kakao terbesar dari Pantai Gading, kacang yang menumpuk di gudang dan pelabuhan sebagai eksportir yang mengajukan penawaran untuk komoditas dengan harga yang tinggi sekarang terjebak dengan persediaan mereka yang tidak mau menjual rugi, Reuters melaporkan pada bulan Januari.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar -12 dollar atau -0,58 persen pada posisi 2.072 dollar per ton. Harga kakao berjangka sempat mencaai posisi terendah $ 2.052 per metrik ton pada tanggal 3 Februari, level terendah sejak Maret 2013.

Untuk minggu ini harga kakao merosot 1,10 persen, sebagian terpicu peningkatan produksi di Afrikan Barat, dan melemahnya permintaan seperti di Ghana.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan penguatan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.020 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.970 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi penguatan ada pada 2.120 dollar dan 2.170 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here