Bursa saham AS jatuh pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/02) tertekan pelemahan minyak mentah, serta kehati-hatian investor mencermati agenda kebijakan Gedung Putih dan mencerna laporan laba emiten. Indeks Dow Jones turun 0,09 persen, menjadi ditutup pada 20,052.42, dengan penurunan tertinggi saham Verizon. Indeks S & P 500 turun 0,21 persen, menjadi berakhir pada 2,292.56, dengan sektor energi memimpin sembilan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq turun 3,21 poin, atau 0,06 persen, ke 5,663.55.
Bursa Asia dibuka negatif pagi ini mengikuti kemerosotan Bursa Wall Street dan Eropa. Terpantau Indeks Nikkei turun 0,81 % pada 18.823,02 tertekan penguatan Yen. Indeks ASX 200 turun 0,39 % pada 5.593,50 terdukung pelemahan saham keuangan dan energi. Indeks Kospi turun 0,27 persen pada 2.072,06.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/02) merosot 1,5 persen di 53,01 dollar per barel, tertekan penguatan dolar AS dan persediaan AS melebihi produksi OPEC mengatasi sentimen hambatan ekspor minyak akibat meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran. Harga minyak mentah untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan peningkatan produksi AS. Demikian juga jika dollar AS terus menguat akan menekan harga.
Sedangkan harga emas spot LLG pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/02) berakhir naik 0,99 persen pada 1,231.84 dollar per troy ons, mendekati level tertinggi sejak November, terpicu kekhawatiran tentang kondisi politik di Amerika Serikat dan Eropa. Harga emas berpotensi bergerak naik dengan kekuatiran kondisi politik di AS dan Eropa dan juga pelemahan bursa Wall Street yang berpotensi menekan bursa global.
Dari pasar valas, Euro jatuh ke terendah satu minggu terhadap dolar pada Senin di tengah kekhawatiran atas politik Perancis menjelang pemilihan presiden pada bulan April serta pemilu yang akan datang di Eropa. EURUSD turun 0,33% pada 1.0747. GBPUSD turun 0.13 % pada 1.2463. USDJPY turun 0,73 persen pada 111.72. Dollar AS diperkirakan bergerak naik dengan kekuatiran kondisi politik Eropa. Malam nanti jika data perdagangan AS positif akan menguatkan dollar AS.
Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan Senin sore (06/02), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik 0,66 persen pada 5395,99. Penguatan IHSG terdukung meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016. Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02 persen lebih tinggi dibanding capaian tahun 2015 sebesar 4,88 persen, demikian rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, Senin (06/02). Sentimen negatif hari ini akan datang dari kemerosotan bursa Wall Street dan Eropa, serta pelemahan minyak mentah. Namun peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan dapat menjadi sentiment pendukung kenaikan IHSG hari ini. IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5342-5365 dan resisten 5400-5435. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: ADHI, TLKM, ICBP dan SMGR.
Hari ini pasar akan mencermati Business Sentiment, Consumer Sentiment, Cadangan devisa Januari Tiongkok, Keputusan suku bunga Australia, Produksi Industri Desember Jerman, House Price Index Inggris, Cadangan Devisa Singapura, Cadangan Devisa Indonesia, Data Perdagangan Desember AS.
Editor : Jul Allens