Harga karet alami berjangka Tocom pada perdagangan Senin siang (20/02) berakhir turun. Pelemahan harga karet Tocom terganjal buruknya data perdagangan Jepang.
Ekspor Jepang melambat pada bulan Januari dari bulan sebelumnya karena penurunan pengiriman ke AS dan liburan Tahun Baru Imlek dan kekhawatiran tentang proteksionisme perdagangan.
Ekspor pada Januari naik 1,3 persen dari periode yang sama tahun lalu, kurang dari perkiraan median untuk peningkatan tahunan 4,7 persen dan lebih lambat dari 5,4 persen peningkatan tahun-ke-tahun pada bulan Desember. Ini adalah bulan kedua dalam ekspor berturut-turut telah tumbuh, menyusul 14 bulan berturut-turut kontraksi.
Lihat : Ekspor Awal Tahun Jepang Melambat, Perdagangan Defisit
Pada perdagangan siang ini, harga karet berjangka untuk kontrak paling aktif di bursa komoditas Tokyo yaitu kontrak bulan Juli 2017 berakhir turun sebesar -1,2 yen atau -0,4 persen menjadi 295,0 yen per kilogram, turun dari penutupan sebelumnya pada 296,2 yen per kilogram.
Untuk minggu ini harga karet Tocom anjlok 5 persen. Pada perdagangan akhir pekan kemarin harga karet Tocom merosot terpicu sentimen bearish aksi jual di Thailand dan pelemahan harga karet di Shanghai. Kemerosotan lainnya terjadi akibat pelemahan harga minyak mentah dan penguatan mata uang Yen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet berjangka Tocom pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi alami kenaikan jika pelemahan Yen berlanjut.
Harga komoditas karet berjangka di bursa Tocom akan mengetes level Resistance di 300,00 yen dan 305,00 yen. Harga akan menemui Support pada level 290,00 dan 285,00 yen jika harga berbalik ke teritori negatif.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang