Pada akhir perdagangan Rabu dinihari (01/03), harga batubara Rotterdam berakhir lemah tertekan merosotnya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan Rabu dinihari (01/03) di tengah kekhawatiran meningkatnya persediaan minyak mentah AS, namun kerugian tersebut diperkecil setelah survei Reuters menunjukkan OPEC memangkas produksi minyak lebih lanjut pada bulan Februari.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate berakhir turun 4 sen atau 0,1 persen, menjadi $ 54,01 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 37 sen ke $ 55,56 per barel pada 14:36 ET (1936 GMT).
Lihat : Harga Minyak Mentah Turun Tertekan Peningkatan Pasokan AS; Bulan Februari Merosot 1 Persen
Dengan pelemahan harga minyak mentah tersebut, harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Mei 2017 merosot di posisi 73,45 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,70 dollar atau setara dengan -0,94 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Untuk bulan Februari, harga batubara melonjak 2 persen. Kenaikan bulan Februari terpicu meningkatnya ekspor batubara kokas AS, kenaikan harga minyak mentah, pelemahan dollar AS. Kenaikan lebih jauh tertahan penguatan dollar AS.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA, yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir meningkat, akan menekan harga minyak mentah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan pelemahan harga minyak mentah. Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 73,00 dollar dan Support kedua di level 72,50 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 74,00 dollar dan 74,50 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
