Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York akhir pekan Sabtu dini hari (11/03). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung pelemahan dollar AS.
Laporan non-farm payrolls AS untuk Februari gagal untuk memenuhi harapan tinggi, dimana imbal hasil Treasury AS dan dolar AS berbalik lebih rendah setelah laporan keluar, dengan beberapa investor kecewa dengan pertumbuhan upah per jam bulan lalu.
Melemahnya dolar AS membuat komoditas gula yang berbasis dolar ini menjadi lebih murah dalam mata uang lainnya.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2017 terpantau naik. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,22 sen atau setara dengan 1,22 persen pada posisi 18,22 sen per pon.
Untuk minggu ini harga gula anjlok 6,7 persen, sebagian besar tergerus anjloknya harga minyak mentah, penundaan impor India, dan penguatan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS menjelang keputusan suku bunga AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 17,70 sen dan 17,20 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 18,70 sen dan 19,20 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang