Pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (27/03), harga batubara Rotterdam naik terdorong kenaikan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah mematahkan penurunan beruntun empat hari dalam perdagangan tipis pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (25/03), tapi membukukan kerugian mingguan karena kekhawatiran kelebihan minyak mentah global.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir naik 27 sen atau 0,6 persen, pada $ 47,97 per barel, namun mengakhiri minggu 1,7 persen lebih rendah. Sekitar 225.000 WTI kontrak berpindah tangan, lebih rendah dari rata-rata.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak bulan depan, patokan internasional untuk minyak, berada di $ 50,88 per barel pada 14:35 ET (1835 GMT), naik 32 sen dari penutupan terakhir mereka tetapi di jalur untuk penurunan 1,7 persen.
Lihat : Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Rebound; Mingguan Merosot 1,7 Persen
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak Mei 2017 berada di posisi 69,80 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,15 dollar atau setara dengan 0,22 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Untuk minggu ini harga batubara Rotterdam ICE merosot -1,48 persen, sebagian besar terganjal pelemahan minyak mentah. Namun pelemahan lebih jauh tertahan dengan menurunnya produksi batubara AS yang menguatkan harga batubara 2 persen pada perdagangan Kamis.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut. Harga batubara berjangka berpotensi menguji level Resistance pada posisi 70,30 dollar dan Resistance kedua di level 70,80 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 69,30 dollar dan 68,80 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang