Diujung perdagangan sesi Asia akhir pekan (28/4), mata uang safe haven yaitu yen Jepang tiba-tiba mendapat tenaga kuat di tengah buruknya fundamental kurs negeri sakura tersebut. Kekuatan yen mengalahkan dollar AS dalam pair USDJPY didapat dari sentimen perdagangan safe haven yang menekan perdagangan bursa saham Asia.
Lihat: Ketegangan AS-Korea Utara Menekan Pasar Asia
Yen yang dibuka awali sesi Asia menguat sedikit terpangkas kembali oleh rilis data ekonomi Jepang untuk data household spending dan prelim industrial production yang menunjukkan kontraksi data dari ekspektasi sebelumnya. Selain itu pengumuman kebijakan moneter BOJ kemarin menunjukkan sikap BOJ yang masih mempertahankan kebijakan yang lama.
Lihat: BOJ Pertahankan Suku Bunga Tidak Berubah; Proyeksi Ekonomi Lebih Optimis
Bangkitnya perdagangan safe haven pada sesi Asia dipengaruhi oleh ketegangan AS dengan Korea Utara mengenai uji coba nuklir yang dilakukan negara tetangga Korea Selatan tersebut. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Presiden AS menyatakan Korea Utara merupakan tantangan global terbesarnya. Selain itu Presiden Rusia juga menyatakan masalah nuklir Korea Utara merupakan masalah yang serius. Sentimen inilah yang membuat perdagangan aset safe haven seperti emas dan yen meningkat.
Pergerakan pair USDJPY sesi Asia (11:30:21 WIB) bergerak negatif setelah dibuka lebih rendah pada posisi 111.24 awal perdagangan sesi Asia (07.00 WIB), USDJPY kini bergulir turun pada posisi 111.09 setelah sempat mencapai posisi tertinggi di 111.34.
Untuk perdagangan selanjutnya, pair USDJPY masih akan terus teretkan menimbang kuatnya sentimen perdagangan safe haven hingga sesi Amerika malam nanti. Karenanya pair akan mengetes posisi support lemahnya hingga sesi Eropa berakhir, dan jika koreksi di sesi Amerika akan naik kembali ke posisi awal sesi sebelum ke resisten kuatnya.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang