Harga minyak mentah naik pada hari Jumat (12/05) karena para pedagang memperkirakan penurunan produksi OPEC melampaui lebih dari pertengahan tahun ini, dan karena persediaan minyak mentah A.S. jatuh ke tingkat terendah sejak Februari.
Harga minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada $ 47,95 per barel, naik 12 sen atau 0,25 persen.
Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, berada di $ 50,90 per barel, naik 13 sen atau 0,26 persen.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia telah berjanji untuk memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bpd) selama paruh pertama tahun ini.
OPEC dan produsen lainnya dijadwalkan bertemu pada 25 Mei di Wina, Austria, untuk memutuskan apakah akan memperpanjang pemotongan dan berpotensi menyetujui pengurangan yang lebih dalam.
Berdasarkan persediaan AS yang lebih rendah dan ekspektasi pemotongan produksi diperpanjang, minggu ini pasar stabil, termasuk pemulihan Brent kembali di atas $ 50 per barel, menyusul penurunan harga yang curam pekan lalu.
Produksi minyak mentah A.S. telah meningkat lebih dari 10 persen sejak penurunan pertengahan 2016, menjadi lebih dari 9,3 juta barel per hari, mendekati tingkat produsen utama Rusia dan Arab Saudi.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan penurunan pasokan mingguan AS dan harapan perpanjangan pemotongan pasokan, juga jika dollar AS lanjutkan pelemahan. Namun pelu diwaspadai aksi profit taking setelah harga minyak mentah meningkat. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 48,50-$ 49,00, dan jika harga bergerak turun akan menguji kisaran Support $ 47,50-$ 47,00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang