Bursa saham A.S. naik mencapai rekor tertinggi pada akhir perdagangan akhir pekan sabtu dinihari (03/06) mengabaikan laporan pekerjaan yang masih di bawah ekspektasi. Kenaikan terdorong penguatan saham-saham kapital kecil. Indeks Dow Jones naik 62,11 poin atau 0,29 persen menjadi ditutup pada 21,206.29, dengan kenaikan tertinggi saham saham Microsoft. Indeks S & P 500 naik 9,01 poin atau 0,37 persen menjadi berakhir pada 2.439,07, dengan teknologi informasi memimpin delapan sektor lebih tinggi. Indeks Nasdaq menguat 58,97 poin atau 0,94 persen menjadi ditutup pada 6.305,80.
Pagi ini bursa Asia bergerak lemah dengan investor mencermati serangan teror di pusat kota London akhir pekan kemarin. Terpantau Indeks Nikkei turun -0,07 persen pada 20163.93. Indeks ASX 200 merosot -0,76 persen pada 5744.30. Sedangkan indeks Kospi turun -0,23 persen pada 2366.32.
Dari pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka AS merosot 1,5 persen di 47,66 dollar per barel pada perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (03/06), membukukan kerugian dua minggu berturut-turut, karena kekhawatiran bahwa keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meninggalkan kesepakatan iklim Paris dapat memicu pengeboran minyak mentah lebih banyak di Amerika Serikat. Harga minyak mentah berpotensi tertekan dengan kekuatiran peningkatan produksi AS. Namun jika pelemahan dollar AS berlanjut, dapat mendukung harga minyak mentah.
Sedangkan harga emas spot LLG berakhir naik 0,95 persen menjadi $ 1,277.32 per ons pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (03/06), merespon data non-farm payroll AS yang mengecewakan yang menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga A.S. Harga emas selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut dan menurunnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS bulan Juni.
Dari pasar valas, Dollar AS anjlok ke posisi terendah 7 bulan pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (03/06), setelah data non farm payroll merosot. EURUSD naik 0,58 persen pada 1.1274. GBPUSD naik 0.01 % pada 1.2881. USDJPY turun 0,87 persen pada 110.38. Malam nanti jika data ISM Non Manufacturing terealisir turun akan melemahkan dollar AS.
Dari pasar modal Indonesia, pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat sore (02/06), Indeks Harga Saham Gabungan berakhir naik tipis 0,07 persen, pada 5.742,45. Penguatan IHSG terdukung kenaikan burs Asia dan Eropa.
Secara fundamental tekanan bisa datang dari sentimen koreksi harga minyak mentah dan pelemahan bursa Asia. Dari dalam negeri, pelemahan rupiah dapat menekan bursa. Namun bargain hunting bisa terjadi setelah pelemahan kemarin. Secara fundamental penguatan indeks bisa terjadi karena kekuatan bursa saham AS akhir pekan lalu dan penguatan rupiah, namun diwaspadai profit taking yang dipicu penurunan harga minyak mentah. Secara teknikal pergerakan IHSG untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan akan ada di kisaran support 5642-5680 dan resisten 5760-5795. Saham-saham yang menarik untuk dicermati hari ini: BBTN, CPIN, SMGR dan WIKA.
Editor : Asido Situmorang