Pada hari Minggu (4/6) Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) dan Bank Sentral Filipina atau Banco Sentral ng Pilipinas menandatangani Letter of Intent sebagai awal perjanjian bilateral dalam implementasi Asean Banking Integration Framework (ABIF). Tujuan kesepakatan tersebut untuk meningkatkan kehadiran dan peran bank di Asean melalui pengurangan hambatan dalam akses pasar dan pengurangan hambatan cakupan operasional bank pasca Asean Economic Community.
Untuk bank-bank yang bisa ikut dalam perjanjian merupakan yang memiliki kemampuan menembus pasar Asean atau masuk dalam kategori Qualified Asean Bank (QAB). Dari Indonesia , OJK menyatakan PT Bank Mandiri Tbk.(BMRI) sanggup masuk dalam kategori tersebut. Melihat kesiapan BMRI sendiri, perseroan sudah menjajaki kerjasama dengan Filipina dan tahun ini ekspansi tersebut akan terealisasi.
Melihat pergerakan sahamnya di perdagangan bursa saham, saham BMRI akhir perdaganga hari Senin (5/6) ditutup menguat berusaha melanjutkan rally pekan lalu yang ditahan pada akhir perdagangan pekan lalu. Saham BMRI dibuka flat pada posisi 12600 dan saham bergerak mixded hingga mencapai posisi tertinggi di kisaran 12775 dan terendah di 12575. Untuk volume perdagangan saham sudah mencapai 117 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BMRI bergerak bullish dengan indikator MA masih bergerak naik dengan indikator Stochastic naik mendekati area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI yang bergerak naik juga menunjukan pergerakan BMRI kuat. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading berikutnya pada target level support di level 12490 hingga target resistance di level 12820.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang