Tekanan profit taking yang dialami dollar AS terhadap banyak mata uang rivalnya masih terus berlanjut hingga perdagangan sesi Asia hari Kamis (22/6), dan berhasil mengangkat rupiah awal sesi. Setelah perdagangan dibuka rupiah alami koreksi dan bergerak negatif seiring dengan pelemahan kurs referensi rupiah oleh BI.
Namun pergerakan rupiah yang positif terhadap dollar AS tidak membuat investor asing setor modalnya dari bursa saham, sehingga membentuk net sell sebesar Rp260 miliar lebih. Tekanan kuat investor asing tersebut memberikan pukulan bagi IHSG yang sedang bergerak dalam zona merah.
Lihat: IHSG 5 Juli Bergerak Naik Terbantu Penguatan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak positif dengan posisi terkini menguat dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13351/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13355/US$. Demikian untuk kurs tengah yang di tetapkan BI lebih kuat dari perdagangan sebelumnya di 13349 dari 13386.
Untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot selanjutnya masih berpotensi melanjutkan penguatan. Sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13370 dan resistance di 13350.
H Bara/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens