Harga emas mencapai tertinggi dalam hampir tujuh minggu pada akhir perdagangan Selasa dinihari (01/08), terdorong pelemahan dolar AS dan data ekonomi A.S. yang telah meragukan apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini.
Harga emas spot LLG naik 0,08 persen pada $ 1,269.80 per ons, sebuah penurunan dari sebelumnya $ 1,270.98, tertinggi sejak 14 Juni. Ini berada di jalur kenaikan dua persen bulan ini.
Harga emas berjangka A.S. menetap di $ 1,273.40 per ons.
Mata uang A.S. mendekati level terendah 13 bulan terhadap sekeranjang mata uang membuat emas berdenominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, yang bisa berarti permintaan yang lebih kuat.
Analis mengatakan perlambatan pertumbuhan upah dan inflasi yang lemah telah melemahkan kesempatan kenaikan suku bunga lain tahun ini. The Fed telah menaikkan suku bunga dua kali tahun ini.
Harapan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump akan menerapkan reformasi pajak dan stimulus ekonomi dalam waktu dekat, dilihat sebagai faktor positif dolar, memudar setelah Senat A.S. pada hari Jumat gagal mencabut perawatan Obama, dalam kemunduran politik lain bagi presiden.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada hari Senin sepakat dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai perlunya tindakan lebih lanjut terhadap Korea Utara setelah Pyongyang melepaskan rudal balistik antarbenua kedua pada hari Jumat.
Namun, lemahnya permintaan fisik diperkirakan akan membatasi kenaikan emas. Harga emas di India pekan lalu mencatat diskon terbesar dalam tujuh bulan karena rebound harga mengurangi permintaan ritel, sementara premi yang lebih rendah di pusat-pusat Asia lainnya gagal menarik perhatian pelanggan di tengah perlambatan musiman.
Di logam mulia lainnya, perak naik 1,07 persen menjadi $ 16,838 per ons, paladium naik 1,13 persen menjadi $ 886,90 per ons dan platinum naik 1,19 persen menjadi $ 940,10 per ons.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
