(Vibiznews – Commodity) Harga Emas naik lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/11), terpicu gejolak politik Arab Saudi yang mendorong investor mencari aset safe haven. Dolar A.S. turun terhadap sekeranjang mata uang, juga meningkatkan emas.
Harga emas spot LLG naik 1 persen menjadi $ 1,281.46 per ons, sementara harga emas berjangka A.S. untuk pengiriman Desember ditutup naik $ 12,40, atau 1 persen, di $ 1,281.60 per ons.
Analis menyatakan masalah geopolitik di Arab Saudi selama akhir pekan dan sampai hari ini membuat harga emas naik.
Raja masa depan Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, memperketat cengkeramannya atas kekuasaan melalui pembersihan anti-korupsi dengan menangkap bangsawan, menteri dan investor termasuk miliarder Alwaleed bin Talal yang merupakan salah satu pengusaha kerajaan yang paling menonjol.
Dolar AS turun pada hari Senin setelah kenaikan mingguan terbesar tahun ini, sementara imbal hasil obligasi Jerman bertahan di bawah level terendah dua bulan karena investor menunggu petunjuk mengenai rencana pembelian aset Bank Sentral Eropa.
Emas telah melayang lebih rendah dalam beberapa pekan terakhir, menarik kembali 2,5 persen dari puncaknya pada pertengahan Oktober karena ekspektasi kenaikan suku bunga Fed ditopang oleh data AS yang optimis. Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga A.S., karena ini meningkatkan biaya peluang untuk menahan bullion yang tidak menghasilkan sambil mendorong dolar, di mana harganya terjangkau.
Di antara logam mulia lainnya, perak naik 2,4 persen pada $ 17,20 per ons, platinum naik 1,4 persen pada $ 931,75, dan paladium naik 0,2 persen pada $ 998,50 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik dengan gejolak politik di Arab Saudi, juga jika pelemahan dolar AS berlanjut dapat mendukung emas turun. Namun perlu diwaspadai aksi profit taking. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,283-$ 1,285, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,279-$ 1,277.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center
