(Vibiznews – IDX) – Memulai perdagangan bursa saham hari kedua bulan Maret 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Jumat (02/03) dibuka anjlok ke bawah kisaran 6600 sesuai perkiraan oleh profit taking pasar. Aksi jual saham yang juga banyak dilakukan investor asing menerima sentimen buruk dari perdagangan saham Wall Street dan Asia.
Pembukaan IHSG dibuka pada posisi 6598 yang turun 8 poin atau 0,12 persen dari perdagangan sebelumnya, demikian juga indeks saham unggulan turun ke 1100 yang turun 2 poin atau 0,18 persen. Tekanan jual asing pagi ini sudah mencetak net sell Rp151 miliar lebih.
Retreat ihsg pagi ini di tekan anjloknya saham-saham 9 sektor, yang dipimpin oleh sektor mining dan agri dengan pelemahan 1,25% dan 0,85% masing-masing. Untuk sektor yang menguat hanya sektor aneka industri dengan penguatan 0,05%, dan bukan diperkuat oleh saham unggulan.
Saham-saham unggulan banyak alami tekanan profit taking seperti saham INCO, ITMG, ADRO, MEDC, PTBA, AALI, LSIP, BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, ADHI, BSDE, ASRI, PTPP, KIJA , AKRA, UNTR, EXCL, JSMR, PGAS, dan TLKM. Perdagangan sebelumnya saham-saham ini mencetak keuntungan yang cukup signfikan.
Analis Vibiz Research Center melihat masuknya indeks ke zona merah dipicu oleh pernyataan Presiden Trump perihal kenaikan harga impor baja dan aluminium akan diumumkan pekan depan. Selain itu masih rendahnya nilai rupiah menjadi penguat asing lakukan profit taking. Perdagangan selanjutnya diperkirakan berada pada kisaran Resistance 6.600 dan 6.640. Sedangkan bila berlanjut tekanan jual bergerak di kisaran support 6550 dan bila tembus ke level 6490.
Jul Allens, Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang