(Vibiznews – Economy & Business) – Pada tahun 2045, Indonesia akan merayakan kemerdekaannya yang ke-100. Pada saat itu, Indonesia akan memiliki 309 juta jiwa dan apabila Indonesia mampu menjaga trend pertumbuhan ekonomi, maka Indonesia akan menjadi negara dengan PDB terbesar ke-5 di dunia. Dengan demikian kita menjadi negara yang akan mempengaruhi dunia lain, maka perlu membangun fondasi ekonomi tidak hanya untuk Indonesia tapi juga untuk dunia. Itu merupakan tanggung jawab kita,” demikian disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memberikan kuliah umum untuk FEB Undip di Gedung Prof. Soedarto, Undip Semarang (09/03) dalam rangka Dies Natalis FEB Undip ke-58.
Pada kuliah umum bertema “Digital Disruption: Peluang dan Tantangan Membangun Pondasi Ekonomi Indonesia 2045”, ia yakin akan muncul berbagai teknologi baru yang mampu mempengaruhi perkembangan tidak hanya pada bidang ekonomi, namun hampir ke seluruh bidang di kehidupan manusia.
Ia mengutarakan bahwa visi 100 tahun kemerdekaan Indonesia tersebut hanya akan terwujud apabila Pemerintah secara konsisten dan fokus memperbaiki kualitas sumber daya manusia, memperkuat institusi yang bebas korupsi, efisien dan profesional. Tidak hanya itu, Pemerintah pun juga harus mampu menjaga stabilitas ekonomi dan politik, menjaga keterbukaan ekonomi untuk memanfaatkan ide, investasi dan perdagangan global dalam mendorong kemajuan ekonomi dan sosial.
Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk menghadapi disrupsi teknologi adalah dengan menyiapkan manusia yang berkarakter baik melalui pendidikan agar memiliki pemikiran kritis dan empati. “Membangun Indonesia menuju 2045, yang tidak bisa digantikan oleh teknologi adalah pemikiran kritis dan rasa empati,” ujarnya.
Menkeu memaparkan, saat ini terdapat 143 juta orang di Indonesia yang sudah terhubung dengan internet. Kalangan ini yang telah memanfaatkan berbagai macam e-commerce seperti Gojek, Tokopedia, ataupun Ruang Guru. Ia menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menggunakan teknologi yang baru muncul sebagai platform untuk mengembangkan kreativitas dan kegiatan ekonomi. Namun Indonesia perlu bekerja lebih banyak lagi.
Dengan teknologi yang ada, maka Indonesia membutuhkan empat hal. Manusianya yaitu pendidikan, kesehatan, karakter, value, integritas, agama. Kedua, kualitas dari infrastruktur. Ketiga, kualitas kelembagaan dan keempat, kebijakan pemerintah,” tukasnya. Oleh karena itu, Menkeu berharap Undip sebagai salah satu civitas akademika mampu menjadi pemberi solusi dan pembangun pondasi menyiapkan manusia dan menjadi lembaga yang kredibel dan berkualitas.
Sumber : Kementerian Keuangan
Belinda Kosasih/Coordinating Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang