Harga Minyak Melonjak 2 Persen Pasca Trump Umumkan Pengenaan Sanksi Iran

690

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah naik lebih dari 2 persen pada hari Rabu (09/05), dengan Brent mencapai tertinggi 3,5 tahun, setelah Presiden AS Donald Trump meninggalkan kesepakatan nuklir dengan Iran dan mengumumkan pengenaan sanksi ke tingkat tertinggi terhadap Iran.

Mengabaikan permohonan oleh sekutunya, Presiden AS Donald Trump pada Selasa menarik diri dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran yang disepakati pada akhir 2015, meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah dan menimbulkan ketidakpastian atas pasokan minyak global.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik $ 1,51 per barel, atau 2,2 persen, pada $ 70,57 per barel, dekat tertinggi juga terakhir terlihat pada akhir 2014.

Harga minyak mentah berjangka Brent sempat menyentuh tertinggi sejak November 2014 di $ 76,75 per barel. Mereka masih di $ 76,62 per barel pada 0653 GMT, naik $ 1,77, atau 2,4 persen, dari penutupan terakhir mereka.

Di China, pembeli tunggal terbesar minyak Iran, minyak mentah berjangka Shanghai mencapai yang terkuat dalam dolar sejak diluncurkan pada akhir Mei, sekitar $ 73,20 per barel.

Analis mengatakan harga yang melonjak adalah hasil dari penurunan yang diharapkan dalam ekspor minyak Iran.

Iran kembali muncul sebagai eksportir minyak utama pada tahun 2016 setelah sanksi internasional terhadapnya dicabut sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya, dengan ekspor April berdiri di atas 2,6 juta barel per hari (bpd).

Itu menjadikan Iran eksportir ketiga terbesar minyak mentah dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), di belakang Arab Saudi dan Irak.

Menjauh dari kesepakatan berarti bahwa Amerika Serikat kemungkinan akan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran setelah 180 hari, kecuali beberapa kesepakatan lain tercapai sebelum itu.

Mencoba untuk meredakan kekhawatiran pasar, Arab Saudi pada hari Rabu mengatakan akan bekerja dengan produsen lain untuk mengurangi dampak kekurangan pasokan minyak. Negara ini telah memimpin upaya sejak 2017 untuk menahan produksi untuk menopang harga.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak dapat bergerak naik dengan pengumuman Trump untuk sanksi AS terhadap Iran akan menekan produksi minyak Iran. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 71,10-$ 71,60, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 70,10-$ 69,60.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here