Harga Minyak Turun Terpengaruh Pernyataan Trump; Pelemahan Dolar AS Dicermati

668

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak jatuh pada Kamis malam (05/07) setelah Presiden AS Donald Trump menuntut OPEC memangkas harga minyak, tetapi pasar menemukan beberapa dukungan dari ancaman Iran untuk memblokir pengiriman melalui Selat Hormuz.

Semakin derasnya ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing memicu aksi jual lainnya di saham Asia dan terasa di pasar minyak, dengan China memperingatkan akan memperkenalkan bea masuk atas impor minyak mentah AS.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 11 sen menjadi $ 74,03.

Hargaminyak mentah berjangka Brent berada di $ 77,89 per barel pada 0830 GMT, turun 35 sen.

Trump pada hari Rabu menuduh Organisasi Negara Pengekspor Minyak mendorong harga bahan bakar.

OPEC bersama dengan sekelompok produsen non-OPEC yang dipimpin oleh Rusia mulai menahan produksi pada tahun 2017 untuk menopang pasar.

Kenaikan harga baru-baru ini juga telah didorong oleh pengumuman AS bahwa pihaknya berencana untuk memperkenalkan kembali sanksi terhadap Iran dari November, menargetkan ekspor minyak.

OPEC dan Rusia mengatakan pada bulan Juni mereka bersedia untuk meningkatkan produksi untuk mengatasi kekhawatiran kekurangan pasokan karena gangguan yang tidak direncanakan dari Venezuela ke Libya, dan kemungkinan juga untuk menggantikan potensi penurunan pasokan Iran karena sanksi AS.

Meskipun langkah-langkah ini, Goldman Sachs mengatakan dalam catatan 4 Juli kepada klien bahwa “pasar akan tetap defisit” pada semester kedua tahun ini.

Seorang komandan Pengawal Revolusi Iran, sementara itu, mengatakan pada hari Rabu bahwa Tehran mungkin memblokir pengiriman minyak melalui Selat Hormuz, rute utama untuk mengangkut minyak mentah di Teluk.

“Jika mereka ingin menghentikan ekspor minyak Iran, kami tidak akan mengizinkan pengiriman minyak untuk melewati Selat Hormuz,” kata Ismail Kowsari seperti dikutip oleh situs Young Journalists Club, seperti yang dilansir CNBC.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi bergerak lemah pasca pernyataan Trump. Namun jika dolar AS terus melemah, akan mengangkat harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 74,50-$ 75,00, namun jika melemah akan bergerak dalam kisaran Support $ 73,50-$ 73,00.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here