Harga Minyak Bergerak Naik; Sanksi AS Terhadap Iran Mulai Diberlakukan

640

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak naik pada Selasa sore (07/08) dengan mulai berlakunya sanksi AS terhadap eksportir minyak mentah utama Iran yang diperkirakan akan memperketat pasokan global.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 70 sen, atau 1,01 persen, pada $ 69,71 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent adalah $ 74,83 per barel, naik $ 1,08 , atau 1,46 persen.

Sanksi AS terhadap Iran, yang mengirimkan keluar hampir 3 juta barel per hari (bpd) minyak mentah pada bulan Juli, secara resmi mulai berlaku pada pukul 12:01 pagi waktu AS Timur (0401 GMT) pada hari Selasa.

ANZ menyatakan pengenaan kembali sanksi AS terhadap Iran tetap menjadi pendorong utama harga dalam jangka pendek. Kerugian pasokan bisa berkisar dari 600.000 hingga 1,5 juta bpd. Akibatnya pasar minyak dipastikan tetap ketat, meskipun OPEC meningkatkan produksi minyak untuk mengimbangi kerugian di tempat lain.

Banyak negara, termasuk sekutu AS di Eropa serta China dan India, menentang sanksi tetapi pemerintah AS mengatakan ingin sebanyak mungkin negara untuk berhenti membeli minyak Iran.

Penggerak harga pasar minyak utama beberapa bulan terakhir telah diproduksi oleh produsen utama Rusia, Arab Saudi dan Amerika Serikat, sanksi baru Iran, perselisihan perdagangan AS-China, dan gangguan pasokan yang tidak direncanakan. Beberapa analis memperingatkan bahwa gelombang panas global juga dapat mempengaruhi permintaan minyak.

Sebagian besar belahan bumi utara telah dicengkeram oleh panas yang ekstrim musim panas ini, mendorong permintaan untuk pendinginan industri dan perumahan.

Sebagian besar dampak permintaan untuk bahan bakar listrik seperti batubara termal dan gas alam.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan pengenaan sanksi AS terhadap Iran. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 70,20-$ 70,70, dan jika turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 69,20-$ 68,70.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here