(Vibiznews – Economy & Business) – Pada konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) edisi Agustus 2018 di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta pada Selasa (14/08), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kondisi perekonomian Indonesia positif sampai dengan akhir Juli 2018. Indikator-indikator pendukungnya antara lain dari sisi pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga rata-rata.
“Dari lingkungan ekonomi makro, growth yang setelah disampaikan oleh BPS pada triwulan kedua sebesar 5,27% merupakan suatu pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2014. Ini disumbangkan oleh faktor-faktor demandnya konsumsi maupun investasi,” papar Menkeu. Stabilitas ekonomi juga masih terjaga cukup baik dilihat dari inflasi sampai bulan Juli 2018 tercatat sebesar 3,18%. Realisasi kumulasi inflasi ini lebih rendah dari tahun lalu sebesar 2,60 (%),” tambah Menkeu.
Meskipun terdapat tekanan dari kondisi suku bunga ekonomi global, Indonesia masih mampu mengendalikan tingkat suku bunga rata-rata yang cukup rendah. “Sementara itu, suku bunga rata-rata untuk 1 semester ini sampai 31 Juli 2018 masih di 4,57. Hal ini masih lebih rendah dari angka tahun 2017 yang mencapai 5,07. Ini berarti sesuatu pencapaian,” jelas Menkeu menggambarkan kondisi suku bunga yang masih terjaga.
Sumber : Kementerian Keuangan
Belinda Kosasih/Coordinating Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting Group
Editor : Asido Situmorang