(Vibiznews-Commodity) Minggu lalu adalah minggu yang buruk bagi mereka yang mengharapkan harga emas bergerak naik. Kenyataannya, harga emas turun hampir 3% selama seminggu – salah satu kejatuhan mingguan yang paling signifikan selama setahun. Namun, dua hari perdagangan terakhir telah memberikan indikasi bahwa emas kemungkinan telah menemukan suatu “support” terhadap harganya.
Area sekitar $1180 adalah titik harga yang kritikal untuk emas berjangka.Selama dua hari tersebut, harga emas turun kira-kira $40 dan diperdagangkan ke kerendahan $1.180 di dalam perdagangan emas berjangka bulan Desember. Pergerakan harga emas pada hari Kamis kelihatan unik dalam hal, walaupun ada perbedaan $21 antara harga tertinggi dengan harga terendah pada hari itu, harga emas mengalami “rebound” yang tajam, yang mengakibatkan ditutup hanya beberapa dolar dari harga pembukaan.
Apa yang paling mengesankan mengenai pemulihan harga emas pada hari Kamis minggu lalu adalah bagaimana dramatisnya harga emas “rebound” setelah mencapai kerendahan $1167 per ons, sebelum ditutup pada $1183. Pada hari Jumat minggu lalu emas berjangka diperdagangkan naik sekitara $5, dan kontrak di Comex yang paling aktif diperdagangkan pada bulan Desember berhenti pada $1189.
Pada kenyataannya, emas fisik memperoleh nasib yang lebih baik dalam hal keuntungan harga pada hari Jumat minggu lalu. Emas spot diperdagangkan naik $8.60 dan berhenti pada $1182.30. Mayoritas dari kenaikan harga ini berhubungan langsung dengan melemahnya dolar AS sebanyak $5.50 per ons. Keuntungan sisa sebesar $3.10 disebabkan oleh karena para “trader” menawarkan pembelian dengan harga yang lebih tinggi terhadap metal kuning berhaga ini.
Penurunan harga emas selama beberapa bulan belakangan ini berhubungan langsung dengan menguatnya dolar AS. Dolarlah yang memimpin pergerakan harga emas dan bukan sebaliknya. Selama beberapa hari terakhir ini, dolar AS telah kehilangan nilainya, dan pada hari Jumat minggu lalu diperdagangkan turun setengah persen pada 96.005. Penurunan nilai dolar AS pada hari Kamis dan Jumat minggu lalulah yang menyebabkan harga emas bangkit dari kerendahan belakangan ini.
Walaupun masih terlalu dini untuk dikatakan, pergerakan harga emas belakangan ini bisa memberikan signal bahwa dolar AS telah menemukan resistensi yang riil dan harga emas telah menemukan “support” yang substansial.
Analis metal berharga ABN Amro Georgette Bocle mengatakan,”Sudah waktunya untuk naik dari dasar dengan perkiraan kenaikan dolar AS sudah terbatas, terjadinya stabilisasi dan suatu pemulihan dari Yuan Cina.”
Analis tehnikal senior dari Kitco Jim Wyckoff mengatakan bahwa tren turun kelihatannya sudah mulai kelelahan dengan harga metal berharga mengarah kenaikan pada minggu ini.
Pertanyaan yang mendesak untuk minggu ini apakah emas bisa pulih kembali naik keatas $1200 per ons.
Menurut para analis, diperkirakan ada suatu “rebound”, tetapi untuk mencapai diatas batas $1200 memerlukan waktu lebih dari satu minggu.
Analis riset FXTM, Lukman Otunuga, mengatakan “Tembusnya harga emas kebawah $1171 bisa membawa penurunan lebih jauh ke $1160. Rebound secara tehnikal kembali naik kearah batas psikologis $1200 bisa saja terjadi apabila kenaikan harga bisa mendorong harga emas kembali keatas $1180.”
Ahli strategi komoditi di TD Securities Ryan McKay memperkirakan “range-bound trading” pada minggu ini dengan sedikit kemungkinan untuk naik. “Berharaplah terjadi rebound kembali kearah $1180 dan $1185. Arah turun menuju $1160 – $1150 yang merupakan kondisi terburuk. Arah naik bisa kembali ke $1190 – $1200.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido