(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah dunia yang menjulang cukup tinggi hingga menembus harga diatas US$70 per barel perdagangan semalam, di pasar Asia laju harga semakin bertambah hingga mencapai posisi tertinggi dalam 11 pekan. Lompatan harga minyak semalam terjadi setelah EIA melaporkan kondisi pasokan minyak mentah AS terkini.
EIA melaporkan pasokan minyak mentah AS dalam seminggu hingga 14 September lalu turun 2,1 juta barel menjadi 394,1 juta barel, yang merupakan tingkat terendah sejak Februari 2015. Analis memperkirakan penurunan 2,7 juta barel. Laporan ini mengkhawatirkan pasca berkurangnya pasokan dunia atas sanksi AS terhadap Iran yang mulai berlaku pada November.
Harga minyak mentah acuan dunia Brent crude oil terpantau naik 0.2 sen atau 0,25% per barel ke posisi $79,73. Demikian juga harga minyak mentah WTI AS naik 0,18% atau 0,13 poin ke posisi $ 71.38.
Sebelumnya dilaporkan harga minyak mentah Brent berjangka naik sekitar seperempat di atas $ 79 per barel menyikapi lsikap Arab Saudi yang merupakan eksportir minyak terbesar dunia merasa nyaman dengan harga di atas $ 80. Arab menunjukkan tidak akan mencoba untuk meningkatkan output untuk mendorong harga lebih rendah.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak masih berada di jalur bullish, namun jika nilai dolar di pasar uang melonjak akan alami koreksi harga.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
