(Vibiznews – Commodity) Harga minyak naik tipis pada Kamis (18/10) di sesi Asia di tengah ketegangan yang sedang berlangsung terkait kematian seorang wartawan pengkritik Arab Saudi, dengan harga stabil setelah penurunan besar semalam karena lonjakan pasokan minyak mentah AS.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Oktober naik 12 sen, atau 0,2 persen, pada $ 69,87 per barel pada 0413 GMT, setelah jatuh 3 persen di sesi sebelumnya untuk menetap di bawah $ 70 untuk pertama kalinya dalam sebulan.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik 13 sen, atau 0,2 persen, pada $ 80,18, setelah berakhir turun 1,7 persen.
Pasokan minyak mentah AS naik 6,5 juta barel pekan lalu, Administrasi Informasi Energi (EIA) AS mengatakan pada hari Rabu, kenaikan mingguan beruntun keempat dan hampir tiga kali lipat dari perkiraan para analis.
Persediaan meningkat tajam bahkan ketika produksi minyak mentah AS tergelincir 300.000 barel per hari (bpd) menjadi 10,9 juta bpd pekan lalu karena efek dari fasilitas lepas pantai yang ditutup sementara untuk Badai Michael.
Para anggota parlemen AS menunjuk jari pada pemimpin Saudi atas hilangnya kritikus dan jurnalis terkemuka Arab Jamal Khashoggi, yang menyarankan sanksi bisa dimungkinkan.
Arab Saudi menyangkal memiliki peran apa pun dalam penghilangan Khashoggi.
Tekanan Barat meningkat di Riyadh untuk memberikan jawaban, tetapi komentar oleh Presiden AS Donald Trump menyarankan Gedung Putih tidak dapat mengambil tindakan tambahan terhadap Saudi, terutama setelah Arab Saudi mengatakan akan melakukan penyelidikan.
Investor khawatir Arab Saudi bisa menggunakan pasokan minyak untuk membalas kritik. Tetapi Arab Saudi telah meyakinkan OPEC bahwa mereka “berkomitmen, mampu dan berkeinginan” untuk memastikan tidak akan ada kekurangan di pasar minyak, kata sekretaris jenderal OPEC, Rabu.
Arab Saudi dan Kuwait akan berjuang untuk memulai kembali produksi minyak dari ladang-ladang yang dioperasikan bersama yang menghasilkan sekitar 500.000 bpd dalam waktu dekat karena perbedaan operasional dan memburuknya hubungan politik, kata sumber-sumber, Rabu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak akan bergerak naik terpicu ketegangan geopolitik yang masih berlangsung antara Arab Saudi dengan beberapa negara. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 70,40-$ 70,90, dan jika turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 69,40-$ 68,90.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group


