(Vibiznews – Bonds & Mutual Funds) – Dalam rangka menghadapi teknologi yang semakin berkembang dan pengaruhnya terhadap perdagangan saham di pasar modal Indonesia sekaligus guna menjaga kepercayaan pasar, OJK bersama dengan BEI, KPEI dan KSEI mengadakan acara Media Gathering Pasar Modal 2018 yang diadakan di Solo, 16-18 November 2018. Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Hoesen selaku Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, Direktur BEI Laksono Widodo, Direktur BEI Hasan Fauzi, Direktur KPEI Umi Kulsum, Direktur KSEI Syafruddin.
Hoesen selaku Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, memberitahukan bahwa OJK sedang melakukan Inisiasi Regulasi Pengembangan Pasar Modal Dalam Rangka Pemanfaatan Teknologi Digital.
Dimana dari sisi emiten dapat melakukan :
- E-registrasi
Penyampaian Pernyataan Pendaftaran atau Aksi Korporasi secara elektronik
- Elektronik Bookbuilding
Tersedianya aplikasi berbasis web yang dapat digunakan untuk mendukung proses penawaran umum perdana secara elektronik oleh para investor, calon Perusahaan Tercatat / Emiten, perusahaan efek, Otoritas Jasa Keuangan, dan manajer penjatahan.
Dari Sisi Profesi Sektor Pasar Modal :
- Ujian online dan sertifikasi
Pelaksanaan ujian secara on-line bagi profesi WPEE, WPPE, WPPE-P, WPPE-PT, dan WMI.
Dari sisi perizinan :
- SPRINT
Sistem Perizinan dan Registrasi Terintegrasi adalah sistem pelayanan Perizinan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
- Tanda Tangan Digital
Penggunaan tanda tangan digital pada perizinan pengelolaan investasi untuk meningkatkan kecepatan layanan perizinan di industri pengelolaan investasi.
Dari sisi Pengembangan Produk Pengelolaan Investasi :
- Reksa Dana Online
Pengembangan transaksi online pemasaran Reksa Dana oleh Manajer Investasi dan Agen Penjual Efek Reksa Dana baik bank maupun non bank
Dari sisi Instrumen :
- Equity Crowdfunding
Penyelenggaraan layanan penawaran saham yang dilakukan oleh penerbit untuk menjual saham secara langsung kepada pemodal melalui sistem elektronik.
Dari sisi Perusahaan Efek :
- Simplifikasi Rekening Efek
Tersedianya implementasi simplifikasi pembukaan rekening Efek dan rekening Dana Nasabah secara elektronik serta melalui skema KYC Pihak Ketiga.
Dengan adanya pemanfaatan teknologi digital di pasar modal diharapkan terjadinya penambahan emiten yang melakukan IPO di Pasar Modal dan juga meningkatnya transaksi di pasar modal. Berdasarkan data statistik Pasar Modal dari Desember tahun 2013 sampai 14 November 2018 maka:
- Posisi IHSG bertumbuh 37.06% dari 4274.18 menjadi 5754.61
- Indonesia Composite Bond Index bertumbuh 34.53% dari 175.89 menjadi 236.63
- NAB Reksa Dana (dalam triliun Rp) bertumbuh 157.99% dari 192.55 menjadi 496.74
- Market Kapitalisasi (dalam triliun Rp) bertumbuh 57.04% dari 4,219.02 menjadi 6,625.43
- Total Nilai Emisi (dalam triliun Rp) dari 115,21 menjadi 154,09
- Total Emiten Baru dari 30 menjadi 54
Belinda Kosasih/Coordinating Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting
Editor: Asido Situmorang