Pemerintah Inggris Peringatkan Risiko No Deal Brexit

769

(Vibiznews – Economy & Business) Pemerintah Inggris memperkuat peringatannya tentang Brexit no-deal pada hari Rabu, yang akan memberikan pukulan besar bagi ekonomi saat rencana Perdana Menteri Theresa May ditentang oleh banyak anggota parlemen.

Pemerintah mengatakan bahwa dalam sebuah skenario seperti perjanjian May yang telah disepakati dengan para pemimpin Uni Eropa , ekonomi akan 2,1 persen lebih kecil dalam waktu 15 tahun daripada jika negara itu tetap di blok.

Tetapi ekonomi akan 7,7 persen lebih kecil jika tidak ada kesepakatan, kata pemerintah dalam sebuah laporan.

Perkiraan ini mengasumsikan tidak ada perubahan pada aturan migrasi tetapi beberapa hambatan non-tarif.

Pukulan terhadap ekonomi akan lebih besar sebesar 3,9 persen berdasarkan kesepakatan May dan 9,3 persen berdasarkan asumsi tidak adanya migrasi Uni Eropa di masa depan.

Hampir empat bulan sebelum Inggris akan meninggalkan Uni Eropa, May berjuang untuk mengatasi perlawanan yang mendalam dalam Partai Konservatif sendiri dan di antara partai-partai politik lainnya untuk perjanjian yang disepakati dengan para pemimpin Uni Eropa pada hari Minggu.

Menteri Keuangan Philip Hammond mengatakan tidak ada pilihan Brexit yang baik untuk ekonomi seperti tinggal di Uni Eropa, tetapi rencana Mei “memberikan hasil yang sangat dekat dengan manfaat ekonomi jika tetap di dalam blok”.

Pesan dari pemerintah kemungkinan akan digemakan oleh Bank of England yang akan mengumumkan perkiraan jangka pendeknya sendiri untuk ekonomi pada 1630 GMT.

Keduanya baik Menteri Hammond dan Gubernur BoE Mark Carney telah menekankan pentingnya masa transisi, seperti yang termasuk dalam rencana May.

Carney mengatakan pekan lalu bahwa dampak meninggalkan blok tanpa transisi bisa menjadi serupa dengan krisis minyak tahun 1970-an bagi ekonomi terbesar kelima di dunia itu.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here