(Vibiznews – Commodity) Menutup tahun 2018 Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) berhasil memperoleh pencapaian transaksi kontrak yang melebihi target, baik kontrak multilateral maupun kontrak bilateral.
Kontrak multilateral melebihi target sebesar 10,9% dari target 1.204.759 lot mencapai 1.335.815 lot pada akhir tahun. Sementara kontrak bilateral naik 31,91 % dari 4.092.414,57 lot per Desember 2017 menjadi 5.398.269,14 lot pada akhir Desember 2018.
Kontrak multilateral yang banyak diperdagangkan sepanjang tahun 2018 adalah Kontrak Emas yang tercatat sebesar 576.854 lot atau 43,2% dari keseluruhan kontrak multilateral. Disusul oleh Kontrak Kopi sebesar 513.164 lot atau 38,4% dari volume multilateral, Kontrak Olein sebesar 183.075 lot atau 13,7% dan Kontrak Kakao sebesar 62.722 lot atau 4,7% dari keseluruhan multilateral.
Mengingat tahun 2019 adalah tahun politik, BBJ optimis akan terjadi kenaikan transaksi multilateral sebesar 20% dari 1.200.000 lot pada tahun 2018 menjadi 1.450.000 lot pada tahun 2019.
Sementara itu, transaksi Bilateral ditargetkan tumbuh 20% atau naik menjadi 5.400.000 lot pada tahun 2019 dari 4.500.000 lot pada tahun 2018. Untuk tahun 2019, komoditas yang akan paling banyak disenangi oleh investor adalah emas.
Selain itu Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang mengatakan ada beberapa Program Kerja pada tahun 2019 diantaranya :
• mengevaluasi dan merevitalisasi beberapa kontrak berjangka dengan menyesuaikan keadaan dan permintaan pasar;
• fokus pada kontrak berjangka yang ada dengan melakukan penyempurnaan, melakukan pendekatan lebih intensif kepada pelaku usaha/pasar;
• melakukan koordinasi dan sinergitas dengan jenis investasi kaum milenia;
• peningkatan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang lebih efektif serta terkoordinir bersama para pemangku kepentingan terkait baik pelaku secara langsung maupun tidak langsung di berbagai lini;
• melakukan kegiatan publikasi secara berkelanjutan yang lebih efisien dan efektif serta tepat sasaran;
• ektensifikasi basis partisipan baik dari dalam maupun luar negeri; dan• memantau dan mengawasi kewajiban pelaporan transaksi;
• pembaharuan sistem IT yang lebih user friendly dan mengikuti perkembangan teknologi terkini.
Herwantoro/VMN/VBN/Journalist Editor: Asido Situmorang