(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia untuk minyak Brent dan WTI di pasar Asia hari Rabu (30/01) bergerak moderat karena sanksi terhadap Venezuela kemungkinan membuat investor berhati-hati, namun kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global bisa melajukan harga.
Pada saat berita ini ditulis, setelah rally lebih dari 2 persen perdagangan sebelumnya harga minyak Brent diperdagangkan pada $61,41 per barel atau alami kenaikan 0,05 persen. Demikian juga dengan harga minyak berjangka AS atau WTI naik 0,04 persen ke posisi $53,36 per barel.
Perdagangan sebelumnya harga minyak naik cukup signifikan setelah AS memberlakukan sanksi ekspor minyak Venezuela yang dapat mengekang ekspor minyak negara tersebut dan memicu kekhawatiran atas gangguan pasokan global. Namun realisasi bahwa sanksi terhadap Venezuela mungkin tidak berdampak besar pada pasokan tapi bisa melemahkan pergerakan bullish di sekitar harga minyak.
Selain itu kekhawatiran bahwa perang perdagangan Tiongkok-AS dan permintaan di Eropa akan menurunkan pertumbuhan global dan konsumsi bahan bakar kemungkinan akan meningkat.
Untuk perdagangan selanjutnya, pergerakan harga minyak akan dipengaruhi oleh laporan Administrasi Informasi Energi AS tentang persediaan minyak mentah Amerika yang akan dirilis pada sesi Amerika. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan kisaran resisten harga minyak Brent berada di 61.90-64.05 dan support di 59.80 – 57.85. Untuk minyak WTI kisaran resisten di 53.85 – 54.95 dan kisaran support di 52.75 – 51.37.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
