(Vibiznews-Commodity) Emas menyerahkan sebagian besar dari keuntungan awalnya dan sekarang diperdagangkan di teritori netral, disekitar area 1313-1312.
Dengan para investor melihat kepada pesan FOMC yang “dovish” pada minggu lalu, pembelian USD terlihat sebagai salah satu faktor yang membebani komoditi yang berbasiskan dolar AS ini. Ditambah lagi membaiknya sentimen resiko lebih jauh menggencet status metal berharga dan berkolaborasi menghalangi keuntungannya. Menarik untuk memperhatikan apakah metal kuning yang tidak memberikan imbal hasil secara langsung ini bisa menarik pembelian baru pada level yang lebih rendah. Partisipan pasar selanjutnya memandang kepada laporan ISM non-manufacturing PMI AS untuk dorongan yang baru.
Harga emas bertahan disekitar level $1,318 per ons setelah momentum di dalam sektor jasa melambat pada bulan Januari, menurut data terbaru dari Institute of Supply Management (ISM). Laporan ISM non-manufacturing PMI AS menunjukkan bahwa The Non-Manufacturing Purchasing Managers Index turun ke angka 56.7% pada bulan Januari, turun dari bulan Desember sebesar 58%. Penurunan sebesar 1.3% agak mengejutkan pasar, dengan ekspektasi bersama memperkirakan indeks ini akan muncul di angka 57.2%.
Reaksi yang segera terhadap ISM Non-Manufacturing index yang terbaru dari harga emas sebagian besar tidak berubah setelah terjadi sedikit dorongan dari kerendahan harian pada awal pagi kemarin.
Emas berjangka Comex bulan April terakhir diperdagangkan pada $1,318.40, turun 0.07% pada hari itu.
Pasar Cina dan sebagian pasar Asia lainnya tutup minggu ini untuk merayakan Tahun Baru Imlek, yang membuat perdagangan lebih sepi di pasar dunia sebagian besar pada minggu ini.
Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas selanjutnya adalah menembus “resistance” tehnikal yang solid di $1,350.00 setelah melewati “resistance” pertama dan kedua di $1,323.60 dan $1,331.10. Sebaliknya obyektif arah turun adalah menembus “support” yang solid di $ 1,300.00 dengan terlebih dahulu melewati “support” lainnya di $1,312.70 dan selanjutnya $1,302.70
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
