(Vibiznews – Commodity) Harga minyak naik empat hari berturut-turut pada hari Rabu (03/04), terbantu pengurangan pasokan yang dipimpin OPEC dan sanksi AS membayangi laporan industri yang menunjukkan kenaikan tak terduga dalam persediaan AS pekan lalu.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 8 sen, atau 0,13 persen, menjadi $ 62,66 per barel, sebelumnya naik menjadi $ 62,90, tertinggi sejak 7 November.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 26 sen, atau 0,37 persen, menjadi $ 69,63 per barel, setelah sebelumnya mencapai $ 69,87, tertinggi sejak 12 November dan hampir menyentuh $ 70.
Pasokan dari Organisasi negara-negara Pengekspor Minyak mencapai level terendah empat tahun pada bulan Maret, sebuah survei Reuters ditemukan awal pekan ini.
Produksi minyak dari Rusia, yang telah bergabung dengan OPEC dalam menyetujui pengurangan pasokan untuk menopang harga, turun menjadi 11,3 juta barel per hari (bpd) bulan lalu, tetapi meleset dari target negara itu berdasarkan kesepakatan.
Tiga dari delapan negara yang diberikan keringanan oleh Washington untuk mengimpor minyak dari Iran telah memotong impor menjadi nol, seorang pejabat AS mengatakan pada hari Selasa, menambahkan bahwa peningkatan kondisi pasar minyak global akan membantu mengurangi ekspor minyak mentah Iran lebih lanjut.
Wakil Presiden Mike Pence mengatakan pada hari Selasa Amerika Serikat akan terus menekan industri minyak Venezuela dan mereka yang mendukungnya dengan sanksi ekonomi, mengutip harga minyak dunia yang cukup rendah untuk memungkinkan langkah-langkah tersebut.
Perusahaan energi milik negara Venezuela, PDVSA, mempertahankan ekspor minyak mendekati 1 juta barel per hari di bulan Maret kendati ada sanksi dan pemadaman listrik yang melumpuhkan terminal ekspor utamanya, menurut dokumen PDVSA dan data Refinitiv Eikon, Reuters melaporkan di kemudian hari.
Pasokan minyak mentah AS naik secara tak terduga minggu lalu, sementara bensin dan persediaan sulingan turun, kelompok industri American Petroleum Institute mengatakan Selasa malam.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan oleh EIA yang diindikasikan terjadi penurunan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik terdukung pengurangan pasokan OPEC dan sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela. Juga jika malam nanti data persediaan minyak mentah mingguan EIA terealisir menurun akan menaikkan harga. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 63,20-$ 63,70, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 62,20-$ 61,70.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting