Market Outlook, 8-13 April 2019

1619

(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia bergerak fluktuatif di area konsolidasi selama seminggu lebih terakhir, sementara bursa kawasan Asia cenderung menanjak di tengah perkembangan negosiasi dagang AS – China. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0.08% ke level 6,474.018. Untuk minggu berikutnya (8-13 April 2019), IHSG kemungkinan akan mencoba tembus naik dari area konsolidasi, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 6252 dan kemudian 6537, sedangkan support level di posisi 6391 dan kemudian 6339.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS secara mingguan menguat 0.70% ke level 14,125, selama 6 hari berturut-turut, sekalipun dollar di pasar global menguat di minggu keduanya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,310 dan 14,335, sementara support di level Rp14,079 dan Rp Rp13,960.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Core CPI m/m pada Rabu malam; disambung dengan rilis FOMC Meeting Minutes pada Kamis dini hari dan data PPI m/m pada Kamis malam; berikutnya rilis Prelim UoM Consumer Sentiment pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data GDP m/m dan Manufacturing Production m/m Inggris pada Rabu sore; diikuti dengan rilis pengumuman Main Refinancing Rate ECB pada Rabu malam yang diperkirakan bertahan di level rendah 0.00%.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data CPI y/y China pada Kamis pagi; disambung dengan rilis Trade Balance China pada Jumat pagi.

 

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara umum menguat terakhirnya oleh data pertambahan lapangan kerja AS yang melampaui ekspektasi, dimana indeks dolar AS secara mingguan menguat ke 97.39. Sementara itu, pekan lalu Euro terhadap dollar terpantau melemah tipis ke 1.1213. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1331 dan kemudian 1.1447, sementara support pada 1.1176 dan 1.1118.

Poundsterling minggu lalu terlihat menguat terbatas ke level 1.3033 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3268 dan kemudian 1.3379, sedangkan support pada 1.2960 dan 1.2772. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 111.71.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 112.14 dan 112.66, serta support pada 109.72 serta level 109.56. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7195. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7207 dan 0.7294, sementara support level di 0.7004 dan 0.6992.

 

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia berakhir umumnya menanjak oleh kemajuan pada negosiasi dagang AS – China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 21785. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 21870 dan 22695, sementara support pada level 20910 dan lalu 20850. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 30003. Minggu ini akan berada antara level resistance di 31221 dan 31540, sementara support di 28532 dan 28422.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat di pekan keduanya oleh pertambahan lapangan kerja AS serta positifnya negosiasi perdagangan AS – China. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 26420.90, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 26535 dan 26947, sementara support di level 25573 dan 25250. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 2892.42, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2916 dan 2939, sementara support pada level 2851 dan 2784.

 

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau cenderung mendatar dan terakhir tunduk oleh dollar dengan kuatnya pertambahan lapangan kerja AS, sehingga harga emas spot tampak flat dengan melemah tipis ke level $1291.01 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1323 dan berikut $1346, serta support pada $1280 dan $1276.

 

Fluktuasi pasar investasi di tahun ini kelihatannya masih terus bergejolak (volatile). Dinamikanya tidak pernah habis. Bagi yang awam, periode seperti ini acapkali mendatangkan salah posisi dan selanjutnya kerugian. Tapi bagi trader yang professional, justru ini periode yang menarik karena bisa mendatangkan banyak profit. Kata kuncinya ada dua untuk memenangkan pasar investasi ini: belajar dan rajin monitoring. Keduanya itu bisa didapat dengan seketika dari vibiznews.com. Terimakasih, semoga sukses investasi Anda bertambah-tambah, pembaca setia Vibiznews!

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here