Harga Minyak Merosot Terganjal Pernyataan Rusia Untuk Meningkatkan Produksi

828

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak sempat mencapai tertinggi baru lima bulan pada hari Selasa (09/04), dengan konflik di Libya semakin memperketat pasokan, namun komentar Rusia mengisyaratkan kesediaan untuk memproduksi lebih banyak meredakan harga minyak.

Harga minyak mentah berjangka AS mencapai tertinggi kembali ke November 2018 pada $ 64,79 namun kemudian turun 38 sen pada $ 64,02.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik menjadi $ 71,34 per barel, tertinggi sejak November. Namn turun 48 sen menjadi $ 70,62.

Rusia, peserta dalam pemangkasan pasokan yang dipimpin OPEC yang saat ini berakhir pada Juni, mengisyaratkan pada hari Senin bahwa pihaknya ingin meningkatkan produksi ketika bertemu dengan OPEC.

Menteri Energi Alexander Novak mengatakan pada hari Selasa tidak akan perlu untuk memperpanjang kesepakatan pembatasan pasokan jika pasar diharapkan akan seimbang pada paruh kedua tahun ini.

Sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela telah memperdalam pengurangan pasokan OPEC dan kekhawatiran telah tumbuh minggu ini tentang stabilitas produksi Libya. Anggota OPEC memompa sekitar 1,1 juta barel per hari, lebih dari 1 persen dari pasokan global.

Pada hari Senin, sebuah pesawat perang menyerang satu-satunya bandara Tripoli yang berfungsi saat pasukan timur yang maju di ibukota Libya mengabaikan permintaan internasional untuk gencatan senjata.

Namun meskipun sentimen umumnya bullish, kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi tahun ini akan memukul konsumsi bahan bakar telah mencegah harga minyak mentah naik lebih tinggi, kata para pedagang.

Kenaikan persediaan minyak mentah AS baru-baru ini juga telah menutup keuntungan. Pasokan minyak mentah AS diperkirakan naik 2,5 juta barel pekan lalu, tambahan mingguan ketiga beruntun.

Dinihari nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh American Petroleum Institute (API).

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan sentimen pernyataan Rusia yang hendak meningkatkan produksi. Juga akan mencermati rilis data API terkait pasokan mingguan AS. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 63,50-$ 63,00, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 64,50-$ 65,00.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here