(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Jumat (26/04) bangkit dari posisi perdagangan terburuk 4 pekan. Demikian juga untuk harga kakao di bursa ICE London rebound dari posisi negatif sebelumnya.
Harga kakao bergerak lebih tinggi setelah data dari Pusat Prediksi Iklim AS menunjukkan curah hujan di bawah normal di Afrika Barat selama 15-21 April. Terjadi bargain hunting dari posisi termurah sebelumnya oleh data output kakao yang kuat pada hari Selasa dari Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, terus mendorong penjualan dana dalam berjangka kakao.
Sebagai informasi hari Selasa lalu diberitakan petani Pantai Gading mengirim 1,80 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober-21 April, naik 16,1% dari waktu yang sama tahun lalu. Dewan Kakao Ghana melaporkan Kamis lalu bahwa pembelian kakao dari petani Ghana selama 26 minggu pertama panen (5 Oktober hingga 4 April) naik 6,2% y/y hingga 698.553 MT.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Juli di ICE New York ditutup naik 37 poin atau 1,65 persen pada posisi $2285 per ton. Untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Juli bursa London ditutup naik 29 poin atau 1,70 persen berada pada posisi 1838 pound per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga kakao di ICE New York berpotensi bullish secara teknikal, demikian juga pada harga kakao di London oleh posisi lemahnya kurs poundsterling sebagai denominasi ICE London.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang