Harga Emas Naik Sedikit Karena Geopolitik Membara

699

(Vibiznews-Commodity) Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Jumat minggu lalu. Sebagian permintaan “safe-haven” terlihat pada akhir minggu lalu dengan munculnya beberapa persoalan geopolitik, namun sekarang ini tidak ada yang benar-benar menggetarkan para trader.

Emas berjangka bulan Juni terakhir naik $2.20 per ons pada $1,287.40. Perak Comex bulan Juli terakhir naik $0.022 pada $14.795 per ons.

Fokus pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat adalah laporan Consumer Price Index (CPI) AS untuk bulan April, yang muncul naik 0.3% dari bulan Maret dan naik 2.0% YoY. Laporan CPI AS diperkirakan muncul naik 0.4% dari bulan Maret dan naik 2.1% YoY. Tema di pasar dunia pada bulan-bulan belakangan ini adalah sangat lemahnya inflasi yang muncul di negara-negara dengan ekonomi utama dunia.

Pasar saham dunia kebanyakan naik pada malam jumat. Indeks saham AS mengarah ke bercampur pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Tidak ada persetujuan perdagangan yang dicapai pada jam terakhir antara AS dengan Cina pada akhir hari Kamis. Penambahan tarif AS atas barang-barang impor Cina berlaku efektif pada malam Jumat minggu lalu. Cina telah bersumpah untuk melakukan pembalasan. Menariknya, pasar saham Cina membukukan rally yang solid pada hari Jumat minggu lalu setelah muncul berita ini. Ini bisa merupakan soal klasik “Jual rumor, beli fakta” apapu persoalannya. Percakapan perdagangan AS-Cina terus berlangsung di Washington sampai hari Jumat malam. Ini sebabnya pasar saham Asian mengalami rally pada hari Jumat, sebagian disebabkan karena optimisme kesepakatan akan bisa dicapai segera, dengan kedua belah pihak masih berunding. Juga, Presiden Trump berkata presiden Cina Xi mengirim dia sebuah “surat yang bagus” pada minggu ini dan mereka berdua mungkin akan berbicara segera mengenai hal ini.

Konflik perdagangan AS-Cina pada minggu lalu kebanyakan mengatasi ketegangan geopolitik lainnya. Pemerintah Iran mengatakan pada minggu ini akan berhenti mentaati komitmen yang dibuat pada kesepakatan nuklir PBB pada tahun 2015. Amerika Serikat telah mengirim kapal perangnya ke Teluk Persia, disebabkan karena apa yang dikatakan Amerika Serikat sebagai ancaman terhadap Amerika Serikat di regional.

Juga, Korea Utara dilaporkan mengadakan uji coba peluru kendali lagi, yang dikatakan Presiden Trump tidak dia sukai. Isu ini juga akan dengan cepat menjadi penggerak pasar signifikan jika bereskalasi.

Hal kunci diluar pasar adalah indeks dolar AS yang stabil dan harga minyak mentah yang menguat dan diperdagangkan pas dibawah $62.00 per barel.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan emas selanjutnya adalah menembus “resistance” kunci di $1,300.00 setelah melewati $1,292.80. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,250.00 setelah melewati $1,283.90 dan $1,278.10.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here