(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi akhir pekan Jumat sore ini (9/08) terpantau menguat 0,12% atau 7,461 poin ke level 6.282,132 setelah dibuka naik ke level 6.300,093. IHSG meneruskan penguatan di hari ketiganya, sementara bursa kawasan Asia hari ini cenderung variatif di tengah rilis data menanjaknya inflasi di China.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini berakhir juga menguat 0,13% ke level Rp 14.190, dengan dollar AS di pasar uang Eropa kembali tertekan di antara pasar yang memburu aset safe haven yen karena gunjang ganjing perang dagang. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.208.
Mengawali perdagangannya, IHSG naik 25 poin (0,40%) ke 6.300,093. Sedangkan indeks LQ45 bertambah 5 poin (0,53%) ke level 981,460. Siang ini di penutupan sesi pertama IHSG naik tipis sebanyak 6 poin (0,09%) ke level 6.280. Sedangkan indeks LQ45 bertambah 1,5 poin (0,15%) ke level 991,861.
IHSG kemudian tetap bertahan di zona hijau, dan di akhir sesi terlihat agak turun walau tetap menguat 0,12% atau 7,461 poin ke level 6.282,132. Indeks LQ45 naik 0,671 poin (0,07%) ke level 991,031. Hari ini empat dari sepuluh sektor tampak mengalami penguatan. Sektor yang mencatat kenaikan tertinggi adalah sektor agri yang menanjak 1,67%, diikuti sektor pertambangan yang naik 1,36%.
Tercatat sebanyak 200 saham naik, 172 saham turun dan 162 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk agak moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 428.80 kali transaksi sebanyak 13,42 miliar lembar saham senilai Rp 6,74 triliun.
Sementara itu, bursa regional sore ini terlihat variatif, di antaranya Indeks Nikkei yang menanjak 0,44% dan Indeks Hang Seng yang turun 0,69%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Semen Baturaja (SMBR) 13,02%, Lonsum (LSIP) 5,80%, Vale (INCO) 4,25%, dan Antam (ANTM) 4,41%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini meneruskan sentimen positifnya ekonomi dan politik serta searah regional, sementara bursa regional Asia mixed dengan data inflasi China yang melambung. Berikutnya IHSG nampaknya akan mungkin terhadang profit taking pendek tetapi masih kuat uptrend-nya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.404 dan 6.468. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.022, dan bila tembus ke level 5.918.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido