(Vibiznews – Market Mover) Kekhawatiran datangnya resesi sempat menekan pasar global beberapa waktu lalu. Perang dagang Amerika Serikat dan China yang terus menerus menjadi pemicu utama ketakutan resesi. Selama setahun terakhir, kedua negara besar ini telah mengenakan tarif barang-barang mereka senilai miliaran dolar. Bahkan AS juga menakan Huawei dalam perang dagang, dimana perusahaan AS sulit untuk melakukan bisnis dengan perusahaan telekomunikasi China.
Pada pekan lalu, imbal hasil obligasi 10-tahun turun ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun, yang disebut sebagai inversi kurva imbal hasil dan dilihat sebagai sinyal potensial bahwa resesi mungkin akan terjadi.
Namun pada minggu ini muncul harapan resesi bisa tidak terjadi. Hal tersebut terlihat dengan AS memperpanjang lisensi selama 90 hari yang memungkinkan Huawei untuk melanjutkan bisnis dengan perusahaan AS untuk melayani pelanggan yang sudah ada.
Rencana stimulus fiscal bank-bank sentral utama dunia memberikan harapan. Bank Rakyat Tiongkok meluncurkan reformasi suku bunga pada akhir pekan untuk tujuan menurunkan biaya pinjaman untuk perusahaan-perusahaan China. Demikian juga pemerintah Jerman menyiapkan langkah-langkah stimulus fiskal jika ekonomi negara itu jatuh ke dalam resesi.
Demikian juga imbal hasil obligasi pemerintah AS rebound pada Jumat lalu dan dilanjutkan dengan kenaikan pada awal pekan ini, juga memberikan harapan tidak terjadinya resesi.
Dengan meredanya kekhawatiran resesi bagaimana pengaruhnya bagi pasar global?
Bursa saham utama dunia menguat. Bursa Asia, Eropa dan juga bursa Wall Street menguat, dimana indeks Dow Jones rally 200 poin. Jika harapan positif ekonomi terus berlangsung akan menguatkan bursa saham dunia.
Meredanya kekhawatiran resesi mengurangi daya tarik bagi asset safe haven. Pasar emas tertekan, dan sudah merosot 1 persen pada penutupan awal pekan ini. Demikian juga mata uang safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss juga mengalami tekanan.
Minggu ini jika sentimen meredanya kekhawatiran resesi berlanjut, akan mengangkat pasar global. Namun sebaliknya jika faktor pemicu kekhawatiran resesi seperti perang dagang AS-China menegang kembali, akan memunculkan kekhawatiran resesi dan menekan pasar global.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting