Harga Emas Membumbung Setelah Tarif Cina & Tweet Trump: Akan Ke $1,600?

844

(Vibiznews-Commodity) Pada hari dimana banyak analis memperkirakan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell akan menjadi sorotan utama, ternyata ada pengumuman oleh Cina bahwa mereka akan mulai membalas tarif terhadap produk yang mereka impor dari Amerika Serikat, dan juga tweet dari Presiden Trump sebagai respon terhadap pengumuman dari Cina, yang membuat pasar keuangan di Amerika Serikat terhuyung-huyung.

Menurut CNN,”Perang dagang AS-Cina telah memanas lagi pada hari Jumat, dengan Beijing membukakan suatu ronde tarif pembalasan yang baru atas sekitar $75 miliar barang-barang AS. Cina akan menempatkan tarif tambahan 5 atau 10% atas impor Amerika Serikat mulai tanggal 1 September, menurut pernyataan yang dibuat oleh menteri keuangan Cina. Menteri keuangan Cina ini juga mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif atas impor otomobil dan sparepartnya buatan Amerika Serikat. Tarif yang akan dikenakan menjadi 25% untuk kendaraan atau 5% untuk spareparts, dan akan berlaku mulai tanggal 15 Desember. Tarif yang baru ini akan mentargetkan 5.078 produk , termasuk kacang kedele, kopi, wiski, makanan laut dan minyak mentah.”

Respon dari Presiden Trump cepat dan kasar melalui tweeter,”Kami tidak membutuhkan Cina dan secara jujur, akan lebih baik tanpa mereka…….perusahaan-perusahaan besar Amerika kami dengan ini diperintahkan untuk segera mulai mencari alternatif terhadap Cina…..Saya akan merespon kepada Tarif Cina pada sore hari ini.”

Diatas dari eskalasi perang dagang adalah pidato pada akhir minggu lalu oleh Gubernur Fed Jerome Powell. Gubernur Powell berbicara pada symposium kebijakan ekonomi di Jackson Hole pada akhir minggu lalu, dan outlook ekonomi globalnya adalah menakutkan. Di dalam perkataannya outlook ekonomi global telah menurun dan dia berjanji untuk bertindak dengan pas untuk menunjang ekspansi ekonomi AS.” Nada dari pidatonya pada akhir minggu lalu memberikan indikasi bahwa the Fed akan menjadi akomodatif melalui kebijakan moneter yang lebih mudah. Hal ini dengan sendirinya adalah nyata-nyata sangat bullish bagi asset emas yang “safe-haven”.

Kombinasi dari event-event ini menghasilkan penurunan harga utama di saham-saham AS dengan Dow Jones Industrial Average terjun lebih dari 600 poin. Pada akhir dari hari Jumat minggu lalu, harga emas mengalami kenaikan hampir $30. Kontrak berjangka yang paling aktif bulan Desember ditutup di $1,536.40. Ini membuat emas naik ke harga penutupan tertinggi yang rekor pada tahun ini, dan harga penutupan yang tertinggi sejak bulan April tahun 2013.

Besarnya beberapa event pada hari Jumat minggu lalu sekali lagi menciptakan skenario dimana kita bisa melihat harga emas bergerak naik dengan tajam dari titik harga sekarang ini. Pengumuman oleh Cina untuk membalas dengan tariff juga telah membuat perang dagang ini ke level berikutnya.

Adalah sulit untuk membayangkan akan ada resolusi yang cepat  dari kedua belah pihak. Banyak analis merevisi perkiraannya dimana harga emas bisa naik ke $1600 per ons.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here