(Vibiznews – Commodity) Harga minyak turun pada hari Selasa (24/09) setelah data manufaktur yang lemah dari Eropa dan Jepang memunculkan kekhawatiran pelemahan permintaan dan tindakan Arab Saudi mengembalikan produksi minyak lebih cepat dari yang diperkirakan setelah serangan minggu lalu.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di $ 58,07, turun 57 sen atau 0,97 persen.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 79 sen atau 1,22 persen menjadi $ 63,98 per barel.
Reuters melaporkan pada hari Senin bahwa Arab Saudi telah memulihkan lebih dari 75% dari produksi minyak mentah yang hilang setelah serangan pada instalasi minyaknya dan akan kembali ke volume penuh pada awal minggu depan.
Tetapi Wall Street Journal mengatakan perbaikan di pabrik bisa memakan waktu berbulan-bulan lebih lama dari yang diperkirakan.
Perusahaan minyak milik negara Aramco telah meningkatkan pembelian produk-produk seperti nafta, bensin dan solar dari Eropa dan tempat lain.
Namun, harga minyak tetap pada tingkat yang relatif tinggi untuk tahun ini setelah serangan 14 September terhadap fasilitas pemrosesan minyak terbesar di Arab Saudi yang mengurangi separuh produksi di pengekspor minyak top dunia.
Peningkatan ekspor minyak AS ke Asia untuk menggantikan minyak mentah Saudi dan pengurangan impor AS dari Irak berarti persediaan minyak mentah di Amerika Serikat bisa lebih rendah dari yang dperkirakan.
Kekuatan Eropa – Inggris, Jerman dan Prancis – mendukung Amerika Serikat dalam menyalahkan Iran atas serangan Saudi, mendesak Teheran untuk menyetujui pembicaraan baru dengan kekuatan dunia mengenai program nuklir dan misilnya serta keamanan regional.
Sementara itu, jajak pendapat pendahuluan Reuters menemukan pada hari Senin bahwa pasokan minyak mentah AS dan sulingan diperkirakan telah turun minggu lalu.
Tujuh analis memperkirakan rata-rata, bahwa persediaan minyak mentah turun 800.000 barel dalam sepekan ke 20 September.
Dinihari nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan oleh API.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak akan bergerak lemah tertekan kekhawatiran perlambatan global. Juga akan mencermati rilis data pasokan minyak mentah mingguan AS oleh API, yang jika pasokan turun akan meningkatkan harga minyak dan sebaliknya. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 57,50-$ 57,00, namun jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 58,50-$ 59,00.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting



