Harga Minyak Turun Mengabaikan Penurunan Pasokan AS

678

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak turun pada hari Rabu (30/10) karena memudarnya optimisme negosiasi perdagangan AS-China mengabaikan penurunan persediaan minyak mentah AS.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 29 sen, atau 0,52%, menjadi $ 55,25 per barel, setelah turun 0,5% pada sesi sebelumnya.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 18 sen, atau 0,3%, pada $ 61,41 per barel setelah naik 2 sen pada hari Selasa.

Persediaan minyak mentah AS turun 708.000 barel dalam pekan yang berakhir 25 Oktober menjadi 436 juta, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk peningkatan 494.000 barel, menurut data dari kelompok industri, American Petroleum Institute.

Pasar telah sebagian besar mengabaikan penurunan persediaan minyak mentah AS dan mengasumsikan sisi permintaan akan tetap lemah di masa mendatang karena perlambatan siklus global semakin dalam. Memudarnya optimisme atas kesepakatan fase-satu AS-China semakin membebani harga minyak karena risiko perdagangan akan meningkat, demikian pernyataan analis.

Amerika Serikat dan China terus bekerja berdasarkan perjanjian perdagangan sementara, tetapi mungkin belum selesai tepat waktu bagi para pemimpin AS dan China untuk menandatanganinya bulan depan, kata seorang pejabat pemerintah AS.

Wakil menteri energi Rusia juga mengatakan pada hari Selasa bahwa masih terlalu dini untuk membicarakan pengurangan produksi yang lebih dalam oleh OPEC dan sekutunya, menambah tekanan pada pasar.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya termasuk Rusia – kelompok yang disebut OPEC + – telah memangkas produksi minyak sebesar 1,2 juta barel per hari untuk mendukung harga sejak Januari.

Di Amerika Serikat, pasikan bensin turun 4,7 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 2,2 juta barel, dan pasokan sulingan turun 1,6 juta barel, dibandingkan dengan penurunan yang diharapkan 2,35 juta barel.

Namun, pasokan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, pusat pengiriman untuk WTI naik 1,2 juta barel, kata API.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak berpotensi lemah seiring meredanya optimisme negosiasi dagang AS-China. Namun jika sentimen perdagangan AS-China kembali memunculkan optimisme, akan menguatkan lagi harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 54,75-$ 54,25, namun jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 55,75-$ 56,25.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here