Ketidakpastian Perang Dagang Membuat USD Melemah & Emas Menguat

530

(Vibiznews-Commodity) Keseluruhan metal berharga mengalami keuntungan yang moderat pada hari ini. Emas diperdagangkan disekitar $1,471.50 yang adalah keuntungan bersih tiga dolar pada hari ini. Keuntungan yang moderat dari emas disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, melemahnya dolar AS, indeks dolar AS saat ini turun 0.23% dan berhenti di 97.64. Kedua adalah kurangnya kejelasan di dalam negosiasi saat ini antara Cina dan AS.

Saat ini kedua negara super power sedang dalam negosiasi yang intensif untuk sampai pada persetujuan parsial dan interim yang disebut fase pertama. Namun kurang kejelasan di dalam kemajuan yang sesungguhnya dan kapan negosiasi akan menghasilkan penandatanganan oleh kedua negara.

Hari ini saham-saham AS naik sedikit, namun dengan cepat melepaskan keuntungannya ketika berita-berita menunjukkan lebih banyak pandangan yang pesimis mengenai “apakah” dan “kapan” negosiasi akan menghasilkan penandatanganan oleh kedua negara. Menurut Reuters, pesimisme ini datang setelah media negara Cina mengatakan pada hari Sabtu bahwa kedua pihak telah mengadakan pembicaraan perdagangan yang konstruktif, hari-hari setelah penasehat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan mereka sudah dekat dengan kesepakatan.

Menurut artikel yang dipublikasikan di CNBC today, sentimen di Beijing mengenai kesepakatan perdagangan adalah pesimis, menurut sumber dari pemerintah.  Ditulis oleh Yun Li, artikel tersebut menyebutkan bahwa pejabat-pejabat Cina terganggu dengan komentar Trump bahwa tidak ada persetujuan atas penghapusan tarif.

Satu hal yang pasti, kurangnya kejelasan dan kepastian yang benar-benar mengenai bagaimana dekatnya kedua belah pihak dalam mencapai persetujuan nampaknya menjadi satu-satunya yang konstan di dalam negosiasi perang dagang. Setelah 18 bulan negosiasi setiap kemajuan selalu temporer dan sebentar saja waktunya. Sementara jelas bahwa kedua negara tidak bisa sampai kepada dasar yang sama dengan persetujuan jangka panjang, nampaknya paling tidak untuk sekarang ini kedua negara super power ini tidak bisa mencapai bahkan persetujuan interim sekalipun.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here