Review Mingguan Pengerak Harga Minyak Sawit di Januari 2020

1581

(Vibiznews – Commodity ) – Pada minggu kedua Januari 2020 harga minyak sawit masih rally tetap bertahan di atas $3,000, dan pada hari Jum’at harga minyak sawit mencapai RM 3,134 per ton di Bursa Malaysia Derivatives Exchange.

Pergerakan harga terlihat pada grafik di bawah ini:

Setelah menembus harga RM3,000 pada tanggal 26 Desember, sampai mencapai harga tertinggi tiga tahun.

Kenaikan harga minyak sawit selama tahun 2019 sebesar 41% kenaikan ini merupakan kenaikan tahunan yang tertinggi 10 tahun.

Faktor Penggerak Harga minyak sawit pada minggu ke dua Januari

I. Laporan MPOB pada tanggal 10 Januari 2019 mengenai : produksi, permintaan dan persediaan bulan Desember.

  1. Produksi Minyak sawit Malaysia turun selama 3 bulan terakhir, Di Desember turun 13.37% menjadi 1.334 juta ton.Nopember turun 4.08% menjadi 1.54 juta ton. Oktober turun 3.94%.
  2. Data dari Cargo Surveyor Intertek Testing Services bahwa Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 10 Januari naik 29.8 % menjadi 468,871 ton dari 361,220 ton yang dikirim pada periode yang sama di Desember 2019.Data dari cargo surveyor  Amspec Malaysia  melaporkan Ekspor minyak sawit Malaysia dari 1 – 10 Januari naik 24% menjadi 455,592 ton dari 367,410 ton yang dikirim pada periode yang sama di Desember 2019.
  3. Persediaan minyak sawit turun 11.58% menjadi 1.02 juta ton di Desember dari 1.15 juta ton di Nopember,  sementara persediaan minyak sawit yang sudah diproses berkurang 10.38% menjadi  987,579 ton dari 1.1 juta ton sebelumnya.

II. Larangan Impor India untuk refined palm oil Malaysia yang diumumkan pada hari Rabu tanggal 8 Januari 2020. Larangan ini mengakibatkan Malaysia kehilangan pasar dari refined oil dan akibat larangan ini harga bergerak naik 2.4% pada hari Rabu menjadi 3,113 ringgit.

III. Harga minyak mentah mengalami kenaikan sampai ke sembilan bulan tertinggi karena ketegangan konflik AS dan Iran setelah meninggalnya Jenderal Iran akibat serangan drone AS di Baghdad. Dengan kenaikan harga minyak mentah akan memicu kenaikan dari minyak nabati lainnya sebagai bahan bakar  pengganti minyak mentah.

IV. Penandatanganan dari perjanjian dagang AS dan Cina pada tanggal 15 Januari yang semakin mendekati harinya, membuat kenaikan pada harga kedelai dan minyak kedelai AS akan memicu kenaikan harga minyak sawit sebagai produk saingan dari minyak kedelai. Permintaan minyak sawit dari Cina meningkat karena sebagai persediaan menjelang Tahun Baru Imlek pada tanggal 25 Januari 2020.

Ekspor minyak sawit Malaysia ke Cina sebesar 6 juta ton di 2019 dan diperkirakan akan naik 7 juta ton pada tahun 2020.

V. Kebijakan penggunaan biodiesel dari Presiden Indonesia untuk menggunakan B30 di tahun 2020 dan sudah diimplementasikan, dan juga implementasi penggunaan B20 di Malaysia di tahun 2020, akan meningkatkan permintaan dari minyak sawit dan meningkatkan harga minyak sawit.

Faktor penurunan harga pada hari Selasa 7 Januari :

Harga minyak sawit sempat turun  72 ringgit atau 2.3% pada minggu ini menjadi 3,044 ringgit tapi masih diatas 3,000 ringgit, karena Bursa Malaysia meningkatkan penempatan margin dari 4.000 ringgit ke 4,500 ringgit.

Kesimpulan :

Potensi kenaikan harga minyak sawit akan berlanjut terus selama kuartal pertama pada   tahun 2020, terlihat dari turunnya produksi dan peningkatan permintaan karena implementasi B30 di Indonesia dan B20 di Malaysia

Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group

Editor : Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here