(Vibiznews – Commodity) Harga Emas bergerak mixed pada hari Jumat dengan investor masih menimbang tekanan ekonomi akibat wabah coronavirus, sementara pasar keuangan mulai stabil, dan diperkirakan harga emas menuju minggu terendah dalam lebih dari tiga tahun.
Harga emas spot LLG naik 0,6% menjadi $ 1.587,83 per ons, setelah jatuh lebih dari 1% sebelumnya. Untuk minggu ini, logam mulia ini diperkirakan turun 5,1% – terbesar sejak November 2016. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,19% menjadi $ 1.587,20.
Bursa saham Eropa dan AS diperdagangkan di wilayah positif dan beberapa kerugian di Asia dipulihkan pada akhir pekan ini.
Negara-negara dan bank sentral telah meningkatkan langkah-langkah untuk melindungi ekonomi mereka dari pandemi, yang telah menginfeksi lebih dari 127.000 orang di seluruh dunia.
Federal Reserve AS memberikan suntikan likuiditas besar-besaran pada hari Kamis, setelah memangkas suku bunga acuan pekan lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas akan bergerak tipis akhir pekan ini, kalaupun naik akan tipis sebagai upaya bargain hunting namun dibayangi dominannya sentimen bearish seperti penurunan permintaan akibat wabah coronavirus dan stabilnya bursa saham. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,598-$ 1,607, jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,583-$ 1,577.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting
