(Vibiznews-Commodity) Minyak mentah dibuka dekat batas $28 pada hari Senin sebelum dengan hati-hati beranjak naik dari kerendahan dengan assets yang sensitif terhadap resiko seperti Dow Jones dan S&P 500 merangkak naik bersama-sama. Bisa dikatakan pergerakan naik ini disebabkan karena tindakan yang diambil oleh Federal Reserve, pemerintah Amerika Serikat dan bank sentral utama dunia lainnya pada akhir minggu lalu.
Dalam usaha meningkatkan ekonomi global dan harga assets, bank-bank sentral utama dunia mengeluarkan serangkaian langkah-langkah darurat sementara pemerintahan Trump mengumumkan rencana untuk membeli sejumlah besar minyak untuk persediaan strategis negara. Meskipun demikian, kelihatannya langkah-langkah proaktif hanya sanggup memperlambat pendarahan dan tidak membalikkan keseluruhan dari arah penurunan atas assets-assets yang kena dampak.
Dengan demikian minyak mentah kemungkinan masih rentan terhadap kerugian lebih jauh pada valuasi sekarang dengan para investor menyesuaikan kembali outlook mereka atas ekonomi global dan profil permintaan komoditi.
“Support” disekitar $27.46 bisa menjadi batas yang krusial pada hari-hari kedepan, apabila masih gagal menahan tekanan turun, “support” berikutnya adalah $26.59 dan kemudian kerendahan pada tahun 2013, di $24.50. Sedangkan kenaikannya akan dibatasi oleh “resistance” terdekat di $31.21 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $33.08 dan kemudian $36.33.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
