(Vibiznews-Commodity) Minyak mentah mengalami penurunan historis berikutnya pada hari Rabu, membawa komoditi ini ke level terendah sejak tahun 2002 ketika diperdagangkan dibawah $20. Pada hari itu West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada level yang hampir sama dan sedang dalam perjalanan ke “performance” bulanan terburuk dalam sejarah. Penurunan bulanan saat ini sebesar – 44% adalah jauh lebih besar daripada kerugian sebesar – 33% pada bulan Oktober 2008 dan penurunan – 28.4% pada bulan Januari 1986 yang adalah dua bulan yang paling buruk dalam sejarah.
Namun, menurut Wall Street Journal, diplomatik Amerika Serikat saat ini sedang mencoba untuk membujuk Arab Saudi untuk memangkas level produksinya sementara pada saat yang bersamaan Gedung Putih kemungkinan bisa menambah sanksi lebih jauh terhadap Rusia.
Menurut WSJ,”Perusahaan-perusahaan minyak AS sedang meminta pemerintahan AS untuk membuat intervensi diplomatik di pasar minyak.” Para pejabat AS dilaporkan sedang mengeksplor solusi jangka panjang lebih jauh, khususnya lebih banyak kolaborasi dengan Arab Saudi untuk membawa kembali persekutuan dengan Rusia.
Pada hari Kamis kemarin, harga minyak mentah berhasil naik dan menembus garis “resistance” mingguan yang sekarang telah berubah menjadi garis “support” terdekat. WTI naik 3.0% ke $26.50 pada saat ini pada jam perdagangan sesi Asia.
Komiditi minyak yang menjadi “benchmark” ini sekarang menuju ke “resistance” berikutnya yang terdekat di $27.20 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke $28.77 sebelum akhirnya mencapai $30.10.
Apabila berbalik turun lagi, harga minyak mentah WTI ini akan berhadapan dengan “support” terdekat di $24.30 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut turun ke $22.31 dan kemudian pada akhirnya ke $21.90 dan $20.60.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido


